Grid.ID - Perayaan tahun baru Imlek 2019 tinggal menghitung minggu, berbagai persiapan termasuk kuliner khas pun sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
Mendekati tahun baru Imlek 2019, beragam menu kuliner khas tradisional rakyat keturunan Tionghoa pun menjadi pilihan, termasuk kue beras yang katanya cocok untuk para jomblo.
Menu kuliner khas tahun baru Imlek yang memiliki beragam makna pun menjadi topik yang kerap dicari untuk menyambut perayaan Imlek 2019.
Baca Juga : Imlek 2019 : Asal Usul Lampion yang Meriahkan Tahun Baru Tionghoa, Sempat Jadi Simbol Status Sosial!
Menu kuliner khas Imlek adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkan saat merayakan tahun baru.
Beragam menu kuliner khas disajikan dalam perayaan tahu baru Imlek dengan makna tersembunyi yang mengandung doa dan harapan.
Mulai dari keberuntungan, kesehatan hingga jodoh.
Baca Juga : Imlek 2019 : Ternyata Ini 5 Makna Filosofis Kue Keranjang, Sebagai Simbol Doa dan Kegigihan Manusia
Dari beragam menu kuliner khas, terdapat 7 jenis makanan yang tidak bisa dilewatkan dalam merayakan tahun baru Imlek.
Nah, penasaran seperti apa menu kuliner khas Imlek dan makna yang terkandung didalamnya?
Berikut 7 kuliner khas Imlek 2019 yang berhasil di rangkum Grid.ID dari laman China Highlights.
Baca Juga : Imlek 2019: 4 Inspirasi OOTD Cheongsam untuk Rayakan Tahun Baru Imlek, Jaminan Pangling!
1. Menu Kuliner Ikan
Dilansir Grid.ID dari China Highlight, dalam bahasa mandarin Ikan memiliki pengejaan yang mirip dengan kata melimpah.
Ikan termasuk salah satu menu makanan tradisional yang paling kuno dari kebudayaan Tionghoa.
Menu kuliner ikan paling sering dimasak sebagai menu kuliner khas tahun baru imlek.
Baca Juga : Imlek 2019 : 6 Hal yang Harus Dihindari Saat Tahun Baru, dari Larangan Menyapu Sampai Minum Obat
Dalam kebudayaan Tionghoa, memakan menu makanan ikan pada tahun baru dipercaya akan menambah keberuntungan finansial di tahun depan.
Budaya menyantap menu ikan di tahun baru Imlek ini pertama kali dipraktikan oleh warga bantaran sungai Yangtze.
Menu kuliner ikan biasanya disajikan dua kali, yaitu malam sebelum pergantian tahun dan pagi setelah pergantian tahun.
Baca Juga : Imlek 2019 : Legenda di Balik Warna Merah yang Selalu Identik dengan Tahun Baru Tionghoa
Hal ini dilakukan agar keberuntungan finansial yang terjadi di tahun sebelum juga terjadi di tahun selanjutnya.
2. Menu Kuliner Pangsit
Menu kuliner pangsit sebagai kuliner khas tahun baru Imlek telah terjadi semenjak 1800 tahun yang lalu hingga kini.
Menu pangsit sebagai kuliner khas tahun baru ini pertama kali diperkenalkan oleh penduduk daratan utara China.
Baca Juga : Imlek 2019: Berikut 5 Destinasi Favorit di Indonesia yang Kental dengan Perayaan Tahun Baru Imlek
Pangsit memiliki bentuk seperti mata uang perak bangsa Tionghoa di masa lalu, yang melambangkan uang atau kemakmuran.
Melansir laman China Highlights, legenda mengatakan semakin banyak konsumsi pangsit pada perayaan tahun baru, maka semakin banyak uang yang akan kamu hasilkan di tahun berikutnya.
Pangsit biasanya dibuat bersama dengan keluarga dengan isian berbagai macam jenis daging dan tumis sayuran.
Baca Juga : Tahun Baru Imlek 2019: 10 Contoh Ucapan Imlek dalam Bahasa Indonesia, Dicatat yuk!
Namun tidak sembarangan pangsit yang bisa dimakan saat tahun baru.
Budaya Tionghoa percaya pangsit isi asinan kubis tidak boleh dikonsumsi pada perayaan tahun baru.
Hal ini dikarenakan pangsit tersebut melambangkan kesulitan dan kemiskinan.
Baca Juga : Imlek 2019: Tradisi dan Aturan Pemberian Angpao, Jomblo Berumur Masih Boleh Ikut Ngantri kok!
3. Menu Kuliner Lumpia
Sama seperti pangsit, menu kuliner Lumpia dipercaya akan membawa kemakmuran dan kesejatehraan finansial.
Menu lumpia sebagai kulier khas tahun baru Imlek sangat populer di daerah Jiangxi, Shanghai, Guangzhou, Shenzen dan Hongkong.
Kulit lumpia yang telah digoreng hingga berwarna kemaasan dianggap mirip dengan balok emas.
Sehingga budaya Tionghoa percaya, siapapun yang menyantap Lumpia pada tahun baru, maka tahun tersebut akan menjadi tahun yang penuh dengan kesejahteraan.
4. Menu Kuliner Kue Beras Ketan
Dilansir Grid.ID dari China Highlights, dalam bahasa mandarin kue beras ketan memiliki ejaan yang sama dengan kata 'semakin tinggi dari tahun ke tahun'.
Dalam budaya Tionghoa, menyantap kue beras ketan pada perayaan tahun baru berarti harapan atas penghasilan atau jabatan yang lebih tinggi.
Baca Juga : Imlek 2019 : Simak Ramalan Shio di Tahun Babi Tanah, Shio Tikus Akan Berbahagia Sepanjang Tahun!
Kue beras ketan khas tahun baru biasanya disajikan dalam bentuk seperti kue keranjang dengan beragam rasa.
Mulai dari rasa original, kacang, sampai beras merah.
5. Menu Kuliner Kue Beras
Menu kue beras khas tahun baru ini biasanya disajikan dengan kuah manis berwarna cokelat bening dan memiliki aroma yang kuat.
Dalam budaya Tionghoa, kue beras juga kerap dijadikan menu khas dalam perayaan festival Lampion.
Kue Beras dalam bahasa mandarin memiliki ejaan yang berarti kebersamaan.
Budaya Tionghoa percaya jika menyantap kue beras pada perayaan tahun baru Imlke tidak hanya menyimbolkan kebersamaan dalam keluarga.
Tetapi juga harapan akan jodoh terbaik di tahun mendatang bagi para keturunan Tionghoa yang masih single.
Cocok nih buat kamu yang masih jomblo!
6. Menu Kuliner Mie
Melansir laman China Highlights, dalam perayaan thaun baru Imlek, terdapat menu spesial yaitu mie panjang umur.
Baca Juga : Dapat Jatah Libur Imlek, Member BTS dan Wanna One Ketahuan Nongkrong Bareng di Kafe nih!
Mie ini disajikan dalam bentuk penyajian yang mirip dengan mie ayam atau mie yamin dengan irisan daging dan sayuran rebus.
Dalam kebudayaan Tionghoa, mie ini dipercaya dapat memberikan umur panjang dan kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya.
Mie biasanya disajikan dengan ukuran lebih panjang dari mie pada umumnya.
Dan ketika menyantap, si orang yang memakan tidak boleh memotong mie dalam keadaan setengah.
Hal ini dilakukan karena dipercaya jika memotong mie saat dikonsumsi akan memperpendek umur.
7. Menu Kuliner Buah
Tidak semua buah dapat dikonsumsi saat menyambut perayaan tahun baru imlek.
Baca Juga : Liburan Imlek, Kang Daniel Wanna One Lepas Rindu dengan Sang Ibu, Ini yang Dilakukannya
Dalam kebudayaan Tionghoa, buah yang biasanya dikonsumsi saat Imlek adalah buah jeruk dan jeruk keprok.
Kedua jeruk ini dipercaya akan membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi orang yang mengkonsumsinya.
Warna oranye cerah dan bentuk bulat dari kedua buah tersebut menyimbolkan keberuntungan yang tidak ada habisnya.
Keturunan Tionghoa percaya semakin banyak mengkonsumsi buah jeruk di tahun baru Imlek, maka semakin banyak rejeki yang akan menghampiri di tahun kedepannya. (*)