Di negara tetangga Malaysia data pengguna nomor seluler bocor dan disalahgunakan.
Grid.ID melansir dari lowyat.net, pelanggaran ini terjadi sejak tahun 2014.
Bahkan, angka kebocoran itu mencapai 46,2 juta data pelanggan nomor seluler.
(BACA : Dianggap Kampungan, Ternyata Begini Penampilan Makeup Ayu Ting Ting )
Kebocoran itu mencakup nomor pascabayar dan prabayar.
Selain itu, alamat pelanggan, informasi kartu SIM termasuk nomor IMEI.
Tak hanya itu, data yang bocor itu juga mencakup informasi pribadi, nomor telepon seluler / kantor / rumah, serta alamat kantor dan tempat tinggal.
lowyat.net juga menuliskan data yang bocor terakhir antara bulan Mei dan Juli 2014.
(BACA : Tragis! Karena Dipaksa Nikah, Wanita Ini Membunuh 15 Anggota Keluarga Suaminya, Gini Kronologinya )
Tapi baru diketahui semenjak 19 oktober kemarin.
Data yang bocor itu, diperdagangkan secara online.
Data itu dikabarkan telah berpindah tangan lebih dari satu kali.
Ya semoga kebijakan registrasi ulang SIM prabayar di Indonesia tidak disalahgunakan seperti di Malaysia. (*)