Bahkan situs milik pemerintah seperti Malaysian Medical Council, Malaysian Housing Loan Applications, hingga National Specialist Register of Malaysia juga menjadi sasaran peretasan.
Wih, hacker tak pilih-pilih ya?
2. Dijual dengan Bitcoin
Data pengguna tersebut dijual di pasar gelap.
Oleh karena itu, database tersebut akan ditukerakan dengan sejumlah uang digital Bitcoin.
Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa transaksi Bitcoin tak dapat dilacak.
3. Sudah ditindaklanjuti
Terkait kabar ini, Menteri Komunikasi Malaysia serta Komisi pengawas komunikasi Malaysia bekerja sama untuk menuntaskan permasalah ini.
Salah satu diantaranya adalah dengan menemui berbagai perusahaab provider agar lebih memperketat sistem keamanan yang dimilikinya.
Selain itu, dilansir dari lowyat.net Menteri Komunikasi dan Multimedia, Salleh Said Keruak mengatakan bahwa peyelidikan sudah hampir selesai.
Berarti, negara tanggungjawab atas bocornya database ya?
4. Data yang tersedia
Dari peretasan ini kabarnya data pribadi pengguna seperti nomor telepon, nomor kartu identitas, alamat rumah, dan data kartu SIM bocor.
Gimana menurut kamu?
(*)