Grid.ID - Mungkin banyak warga Indonesia yang tidak mengenal dokter Arthur Bing, miliader sekaligus ahli bedah plastik ternama di Amerika Serikat.
Pernah menjadi korban diskriminasi, dokter Arthur Bing adalah ahli bedah plastik ternama yang termasuk ke daftar jajaran miliarder sukses di Amerika Serikat.
Namun, siapa yang menyangka jika dokter Arthur Bing, ahli bedah plastik sekaligus miliarder asal Amerika Serikat ini adalah warga asli Indonesia?
Baca Juga : Bocah 4 Tahun Dipukuli Oleh Kekasih Ibunya Hingga Tewas Lantaran Menumpahkan Jus ke Konsol Gamenya
Ya, pria pemilik nama panjang Arthur Gan Hok Bing ini adalah warga Indonesia asli yang sukses meniti karier di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Berbekal Ilmu pendidikan kedokteran yang dienyamnya selama di Indonesia, dokter Arthur Bing ini berhasil menjadi ahli bedah plastik ternama di AS.
Tidak hanya itu, dokter Arthur Bing ini juga termasuk ke daftar jajaran miliarder paling sukses se Amerika Serikat.
Baca Juga : Mengenal Suku Kalash, Tempat Para Wanita Bermata Biru Bermukim
Dilansir Grid.ID dari Colombus Neighborhoods, Arthur Bing adalah dokter asal Bandung, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran pada tahun 1965.
Dokter Bing terpaksa pindah dari Indonesia karena mengalami perlakuan buruk dan diskriminasi ras pada tahun 60-an.
Akibat perlakuan buruk tersebut, dokter Bing bersama sang istri, Hetty pindah ke Amerika Serikat sekitar 40 tahun yang lalu.
Baca Juga : Tanggul Baswedan di Jebol, Warga Mengaku Sempat Mendengar Bunyi Keras yang Disusul dengan Genangan Air
Melalui program naturalisasi, dokter Bing dan sang istri resmi menjadi warga negara Amerika pada tahun 1975 dan bermukim di Ohio, Amerika Serikat.
Selama menunggu penyelesaian program naturalisasi, dokter Bing dan Hetty sempat 4 tahun aktif praktik sebagai dokter pada tahun 1969.
Selama 4 tahun praktik sebagai dokter, Arthur Bing mengungkap jika ia kembali mengulang tugas magangnya (ko-as) dari awal.
Dokter Bing kembali menjadi residen di rumah sakit dan enam bulan bekerja sebagai ahli bedah umum.
Melansir laman Kompas.com, dokter Bing merasa keberhasilannya selama ini adalah keberuntungan dan berkah Tuhan.
Rupanya, perjuangan gigih dokter Bing demi kemanusiaan terlihat oleh publik saat sang istri, Hetty berhasil menjadi penyintas kanker setelah lama mengidap kanker usus besar.
Penyakit yang diidap istrinya tersebut ternyata justru membuat dokter Bing semakin gigih berjuang demi kemanusiaan.
Akibat penyakit yang diderita istrinya tersebut, dokter Bing sebagai ahli bedah plastik pun sering berurusan dengan penderita kanker.
Nama dokter Bing pun semakin dikenal pada program-program penyembuhan tumor ganas.
Baca Juga : Selain karena Popok yang Kotor, Berikut Fakta Baru Penyebab Kematian Bayi Berusia 4 Bulan
Melansir laman Ohio Riverside Methodisth Hospital, dokter Bing adalah salah satu dari 26 ahli bedah plastik terbaik di rumah sakit tersebut.
TIdak berhenti sampai disitu, dokter Bing juga pernah menjabat Direktur Emiritus of Heartland sejak tahun 1989 sampai 2016.
Pada tahun 2015, dokter Bing dianugerahi penghargaan Ohio Asian Awards sebagai Honorary Chair.
Penghargaan ini diberikan karena dokter Bing dianggap sebagai contoh terbaik imigran Amerika asal Asia.
Salah satu penghormatan terbesar yang ia terima adalah peresmian gedung Pusat Kanker di Ohio dengan menyandang namanya.
Gedung tersebut diberi nama OhioHealth Arthur G. H. Bing, MD, Cancer Center dan diresmikan pada 1 November 2012 lalu.
Tidak hanya dikenal dengan kerja kerasnya dan pengabdiannya pada dunia kesehatan, dokter Bing juga dikenal sebagai miliarder dan filantropis yang disegani di Amerika.
Saking dermawannya, dokter Bing kerap menyumbang sejumlah uang pada pusat kanker tersebut hingga mendapatkan penghargaan dari American Cross sebagai Humanitarian of The Year 2018.
Penghargaan ini diberikan karena dokter Bing dianggap mempersembahkan pendidikan dan pelatihan yang sangat penting bagi perwujudan pada pasien dengan kualitas terbaik.
Setelah 38 tahun berkecimpung di dunia bedah plastik, sejak 2013 lalu dokter Bing memutuskan pensiun pada usia 75 tahun. (*)