"Bagaimana saya mau ambil, sementara barang bawaan saya ada di dalam bagasi pesawat,” kata Selfina.
Merasa masih belum mendapatkan titik terang, petugas kemudian meminta Selfina menelepon rekan mahasiswanya agar bisa membuktikan identitasnya.
Selfina pun menyanggupi dan menelepon ketua senat mahasiswa agar berbicara dengan petugas Satgas.
Namun petugas itu masih tidak percaya.
Dia lalu menyuruh Selfina menelpon ibunya yang ada di Alor untuk berbicara dengan petugas.
Lagi-lagi petugas langsung menyatakan bahwa yang ditelepon Selfina bukan ibunya.
“Karena mereka interogasi saya sudah berlebihan, sehingga saya menangis.
Saya merasa dipermalukan di depan banyak orang dan diperlakukan tidak seperti manusia,” katanya.
Dalam kebingungannya, Selfina yang seharusnya segera berangkat justru mendapatkan kenyataan lebih mencengangkan karena keberangkatannya dibatalkan sepihak dan dia harus berurusan dengan Disnakertrans NTT.
Selfina kemudian meminta keluarganya datang ke Kupang untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dia juga mengaku meminta tolong ke teman-temannya di Yogyakarta untuk mengirim foto kartu mahasiswanya via WhatsApp, namun petugas tetap tidak percaya dan bersikeras meminta kartu mahasiswa yang asli.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul,
Mahasiswi Yogyakarta Dikira TKI, Ditahan Petugas hingga Terlantar di Kupang