Ngasri tak bisa membayangkan bagaimana dengan nasib tiga orang anak Rofi'i setelah ditinggal pergi oleh bapaknya.
Selama ini, dalam kesehariannya Rifai adalah pekerja serabutan dan buruh petani yang menggarap lahan di sawah.
"Kasihan anak-anak Mas Rofi'i harus menanggung beban yang berat," katanya.
Baca Juga : Legiman Si Pengemis Kaya, Jika Sedang Apes Sehari Bisa Kantongi Rp 695 Ribu
Sementara itu Kapolres Pati AKBP Jon Wesly Arianto mengatakan, kasus tewasnya Rofi'i masih didalami oleh pihak kepolisian.
Ia membenarkan bahwa korban tewas akibat dikeroyok oleh massa.
"Kami masih mendalami kasus ini. Yang jelas, pengeroyok Rofi'i ada banyak orang," kata Jon.
Untuk diketahui, Ikhwanul Rofi'i (42) tewas diamuk massa setelah diduga mencuri dua ekor ayam pada Sabtu (12/1/2019) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Baca Juga : Viral, Tak Diberi Password Ponsel, Wanita Ini Tega Bakar Suaminya
Bapak tiga anak itu meregang nyawa tergeletak di tanggul Sungai Tempur atau Kali Pekeng turut, Desa Dumpil, Kecamatan Dukuhseti.
Saat itu Mapolsek Dukuhseti menerima laporan dari Kepala Desa Ngagel Suwardi bahwa ada seorang pencuri ayam yang ditangkap dan menjadi sasaran amuk warga.
Mendapat laporan itu, polisi langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP).
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Soewondo Pati untuk diotopsi.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul,
Rofi'i Tewas Dihakimi Massa karena Dituding Curi Ayam, Keluarga Tuntut Keadilan