Saat ditugaskan komandannya untuk membantu masyarakat setempat dan petugas BKSD, dengan semangat pria yang juga berugas sebagai bintara pembina desa (babinsa) desa setempat itu turun berjibaku menaklukkan sang buaya.
Ia mengaku sejak awal peristiwa naas tersebut, Arsyad turun melakukan kontrol, monitor dan menongkrongi tempat kejadia perkara di CV Yosiki atau tempat pembibitan mutiara milik warga Jepang.
Dia menceritakan proses evakuasi secara manual, pakai tali nilon, tali kapal, lem lakban dan selembar papan.
Baca Juga : Petugas Pemandian Jenazah Terhenyak Lihat Kondisi Jasad Deasy Tuwo Usai Tewas Dimangsa Buaya
Awalnya mulut predator pemangsa itu diikat dengan tali, kemudian bersama-sama puluhan orang menahan seluruh bagian buaya dari kepala sampai ekor.
Tak mau kalah dengan serangan puluhan orang, sang buaya melakukan perlawanan.
Diceritakan Arsyad, buaya itu terus-menerus merontak, menggerakkan seluruh badannya untuk melawan serangan manusia.
Baca Juga : Tewas Dimangsa Buaya Peliharaan, Tubuh Jenazah Korban Hanya Sisa Bagian Ini Saja
"Satu gigi bagian depan buaya itu sempat lepas," kata Arsyad.
Butuh waktu cukup lama, 3 sampai 4 jam, barulah kerja keras dan gotong royong membuahkan hasil, buaya itu berhasil dievakuasi.
Arsyad bercanda, mungkin sang buaya sudah capai sehingga perlawannya terhenti dan merelakan dirinya untuk diangkut keluar dari kandang.