Grid.ID - Kematian Deasy Tuwo, wanita Minahasa yang diterkam buaya disebut-sebut memiliki kejanggalan.
Kejanggalan kematian Deasy Tuwo, wanita Minahasa yang diterkam buaya diungkapkan oleh mantan karyawan CV Yosiki.
Kejanggalan kematian Deasy Tuwo, wanita Minahasa yang diterkam buaya ini hingga kini masih terus diselidiki oleh polisi.
Baca Juga : Video Detik-detik Evakuasi Buaya yang Terkam Deasy Tuwo, Dibius Sampai Lemas Hingga Harus Dibopong 20 Orang
Baca Juga : Penampilan Jadul Shandy Aulia Langsung Jadi Sorotan saat Ikuti Tren 10 Years Challenge
Tewasnya Deasy Tuwo di kolam buaya CV Yosiki, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara hari Jumat (11/1/2019) lalu menggegerkan publik.
Pasalnya korban ditemukan dengan kondisi yang sudah tidak utuh akibat dimakan buaya.
Dilansir Grid.ID dari manado.tribunnews.com, Deasy Tuwo merupakan karyawan CV Yosiki, yakni perusahaan pembibitan mutiara.
Baca Juga : 5 Fakta Buaya yang Terkam Deasy Tuwo, Pernah Ditolak Penangkaran Hingga Memangsa Buaya Lain!
Baca Juga : Pesona Cantik Nana, Tyna dan Naysilla Mirdad, Kompak Banget!
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Erling Rumengan, Jumat (11/1/2019) dalam kondisi mengapung di kolam buaya.
Tubuh korban yang tersisa hanyalah kepala, satu tangan dan kaki setelah dicabik-cabik oleh buaya raksasa tersebut.
Dugaan sementara warga sekitar, Deasy terpeleset saat hendak memberi makan buaya tersebut.
Selain bekerja sebagai kepala laboratorium, Deasy Tuwo memang selalu bertugas memberi makan buaya itu.
Baca Juga : 6 Gaya Rambut Pendek ala Gisella Anastasia yang Bisa Jadi Inspirasi Biar Tampilan Makin Fresh
Hingga kini kematian Deasy Tuwo masih menjadi misteri.
Apakah ia memang benar-benar mati karena diterkam buaya atau sudah tak bernyawa sebelum dilahap oleh buaya tersebut.
Polisi pun masih memburu pemilik CV Yosiki yakni Ochiai yang merupakan warga negara Jepang.
Kejanggalan kematian wanita berusia 44 tahun ini diungkapkan oleh mantan karyawan CV Yosiki.
Menurutnya, cara Deasy memberi makan tersebut tak seperti biasanya.
Hal ini dilihat dari penemuan posisi sandal korban.
Sandal Deasy yang satu berada di luar kandang, sedangkan yang satu lagi terapung dalam kandang atau kolam buaya tersebut.
Di dasar kandang yang berjarak 4 meter dari lubang pembuangan terlihat pakaian milik Deasy yang tak jelas warnanya akibat tertutup oleh lumpur.
Baca Juga : Gaya Elegan Ling Ling dengan Dress Hitam, Menantu Keluarga Bakrie yang Baru Saja Melahirkan
Kejanggalan lainnya diungkapkan oleh Merry Supit, orang yang juga pernah bekerja di perusahaan tersebut.
Ia menjelaskan bagaimana cara mereka biasanya memberi makan buaya tersebut.
Menurut Merry, buaya yang diberi nama sama dengannya tersebut sangatlah manja.
Ia harus menepuk-nepuk dinding bagian dalam kandang tersebut agar buaya itu datang mendekat.
Baca Juga : Inspirasi Batik Kondangan Modern Simpel ala Irish Bella dengan Harga Mulai dari Rp 100 ribu
Setelah buaya mendekat dan membuka mulutnya, barulah makanannya dilempar ke mulutnya.
"Kami mendekat ke kandangnya lalu menepuk-nepuk dinding bagian dalam kandang itu sampai buaya datang mendekat dan membuka mulutnya, tinggal melempari makannya," ujar Merry.
Merry sendiri menduga bahwa saat Deasy menepuk-nepuk dinding kandang, ia tak sadar kalau buaya itu sudah ada di bawahnya.
Salah seorang teman korban yang bernama Nasran juga heran dengan kematian Deasy.
Ia bingung kenapa Deasy bisa sampai dimakan buaya tersebut padahal ia selalu memberi makan buaya tersebut setiap pagi dan menjelang malam.
"Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya. Memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam," kata Nasran.
Bahkan anaknya pun sering ikut menemani Deasy untuk memberi makan buaya tersebut.
Saat ini buaya tersebut telah disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara karena kepemilikannya tak berizin.
Proses evakuasi buaya sepanjang 5 meter tersebut ditangani oleh 20 orang dan membutuhkan waktu sekitar 3 jam. (*)