Sehingga puluhan orang secara bersama-sama berusaha menahan seluruh bagian tubuh buaya, mulai dari kepala sampai ekor.
Seorang anggota TNI bernama Serda Arsyad yang turut serta dalam tim evakuasi buaya Merry pun mengungkapkan ketegangan saat momen itu berlangsung.
Berdasarkan penuturan Arsyad yang dilansir Tribun Manado (15/1/2019), buaya itu terus-menerus memberontak dan menggerakkan seluruh badannya untuk melawan tim petugas evakuasi.
"Satu gigi bagian depan buaya itu sempat lepas," kata Arsyad.
Butuh waktu cukup lama, 3 sampai 4 jam, barulah kerja keras dan gotong royong membuahkan hasil, buaya itu berhasil dievakuasi.
Baca Juga : Selain Deasy Tuwo, Inilah 5 Peristiwa Tragis Manusia Diterkam Buaya yang Pernah Terjadi
Buaya kemudian diperban mulutnya dengan lakban dan dipasangi papan pada bagian bawah tubuhnya, kemudian secara perlahan-lahan dikeluarkan dari sarangnya.
Setidaknya ada 20 orang yang dikerahkan untuk membopong Merry dari kandangnya.
Serda Arsyad pun menambahkan kandang buaya Merry yang terbuat dari pagar beton terpaksa harus dijebol agar buaya seberat 600 kilogram itu bisa diangkut ke mobil petugas.
"Evakuasi tidak diangkat ke atas karena sangat tidak mungkin terjadi dengan kondisi dalam sarangnya dan bobot berat buaya. Sehingga kami membobol sarangnya sebagai jalur evakuasi," tuturnya.
Inilah penampakan buaya Merry saat berhasil diangkut ke mobil petugas.
Hewan predator itu selanjutnya akan dibawa ke PPS Tasikoki di Desa Pimpin, Kecamatan Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara untuk mendapat perawatan. (*)
Baca Juga : Petugas Pemandian Jenazah Terhenyak Lihat Kondisi Jasad Deasy Tuwo Usai Tewas Dimangsa Buaya