Find Us On Social Media :

Saat Velove Vexia Takut Kecewakan Penggemar Sapardi Djoko Damono, Ternyata Begini Alasannya

By Way, Jumat, 3 November 2017 | 03:16 WIB

Velove Vexia

Laporan Wartawan Grid.ID, Lalu Hendri Bagus. 

Grid.ID - Artis Velove Vexia dipercaya memerankan sosok Pinkan dalam film "Hujan Bulan Juni".

Film Hujan Bukan Juni sendiri merupakan film adaptasi dari karya puisi fenomenal sastrawan senior indonesia Sapardi Djoko Damono.

Meski dipercaya bermain dalam film Hujan Bulan Juni, ternyata artis yang dikabarkan sedang menjalin hubungan dengan presenter Deva Mahendra ini takut mengecewakan pecinta sastra indonesia, khususnya penggemar karya dari Sapardi Djoko Damono.

Hal tersebut dikatakan oleh Velove saat ditemui Grid.ID saat launching buku "Hujan Bulan Juni" Versi Mandarin di Toko Buku Gramedia, Central Park Jakarta Barat, Rabu (1/11/2017).

(Baca :  Bikin Merinding, Ternyata Ini Respon Gigi Hadid Saat Jurnalis Sudutkan Wanita Muslim Berhijab Paska Serangan Teror di New York )

"Fansnya udah banyak, karyanya juga udah banyak banget."

"Jadi saya juga nggak mau kecewain penggemarnya pak Sapardi."

"Gak mau ngecewain pak Sapardinya gitu."

"Di film ini kan saya banyak baca puisi kan," ujar Velove Vexia.

(Baca :  Fakta One More Chance Milik Super Junior, Ditulis Saat Jadi Militer Hingga Keinginan Donghae )

Meski takut mengecewakan, Velove mengaku senang bisa diberikan kepercayaan untuk memerankan sosok Pinkan, dalam film yang disutradarai Hestu Saputra tersebut.

"Seneng pastinya, tapi sebelum saya mengiyakan, saya ketemu dulu sama mas Hestu (sutradara)."

"Saya ngobrol lama banget, apakah saya pantes main di film ini."

"Apakah saya bisa jadi sosok itu."

(Baca :  7 Hal yang Seharusnya Tidak Kamu Lakukan Selama Menginap di Hotel, Nomor 7 Kebiasaan Jorok! )

Agar tak mengecewakan Sapardi Djoko Damono maupun para penggemarnya, Velove bahkan sampai secara khusus mendalami dunia sastra.

Ia mengaku banyak membaca dan mendengarkan musikalisasi puisi.

"Nah ini kan dari puisi yang sangat terkenal sekali."

"Jadi saya harus mendalami dunia sastra secara gak langsung."

"Saya baca puisinya pak Sapardi, dengerin musikalisasi puisinya," tutup Velove. (*)