Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Seorang gadis Riau berusia 14 tahun yang urus 2 adik balitanya bernama Andini hidup sebatang kara.
Andini, gadis Riau berusia 14 tahun yang urus 2 adik balitanya ini terpaksa putus sekolah dan hidup sendirian.
Dalam tayangan iNews siang edisi 15 Januari 2019, Andini, gadis Riau berusia 14 tahun yang urus 2 adik balitanya ini ternyata baru saja ditinggal sang ibu.
Baca Juga : Mengaku Tak Betah Tinggal di Rumah, Seorang Pria di Riau Pamit Cari Rumput lalu Ditemukan Tewas Gantung Diri
Sang ibu meninggal dunia 2 minggu yang lalu.
Ibu Andini meninggal karena penyakit TBC.
Terungkap bahwa pada awal mulanya, Andini berhenti bersekolah di bangku SMP untuk merawat ibunya.
Usai sang ibu meninggal dunia, Andini pun tinggal sendirian di rumah kecil berukuran 4 x 3 meter.
Rumah tersebut terbuat dari papan kayu dan terletak di Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Riau.
Baca Juga : Sedang Gali Sumur, Warga Pulau Burung Riau Kaget Galiannya Malah Mengeluarkan Api!
Tak hanya itu saja.
Andini juga ini harus merawat kedua adiknya yang masih balita.
Dikutip dari Tribun Pekanbaru, kedua adiknya itu bernama Purwanti yang berusia 1,8 tahun dan Duratul Jannah yang masih berusia 4 bulan.
Baca Juga : Polda Riau Gagalkan Peredaran 12 Kg Sabu Asal Malaysia Yang Dikendalikan Dari Dalam Penjara
Sementara itu, sang ayah meninggalkan keluarga Andini di saat adik bungsunya masih di kandungan.
Hingga saat ini, tak diketahui di mana ayah Andini.
Sang ayah pun diduga sudah menikah lagi usai pergi dari rumah.
Baca Juga : Diduga Sedang Mencari Makan, Belasan Gajah Liar Masuk ke Perkebunan Warga di Riau
Pada Minggu (13/1/2019) lalu, Andini dan kedua adiknya dirujuk ke rumah sakit.
Keduanya menjalani perawatan di RSUD Selasih.
Baca Juga : Ditembak Mati, Terduga Teroris Penyerang Mapolda Riau Tinggalkan Sepucuk Surat, Apa Isinya?
Masih dari Tribun Pekanbaru, Purwanti, salah satu adik Andini kerap merengek.
Saat diperiksa, Purwanti diduga mengalami gizi buruk dan infeksi paru-paru.
Kini Andini masih setia menemani adik-adiknya.
Ia pun menunggu bantuan dari para donatur.
(*)