Find Us On Social Media :

Miris! Salah Masuk Ruang di Rumah Sakit, Balita dari Medan Ini Akhirnya Meninggal Dunia! Begini Kronologinya

By Irene Cynthia Hadi, Jumat, 3 November 2017 | 13:35 WIB

Jessica

Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi

Grid.ID - Seorang balita dikabarkan meninggal dunia di Medan, Sumatera Utara.

Dilansir dari Tribun Style dan Tribun Medan, Jessica Kateline Br. Sianipar yang berusia 4 tahun, menghembuskan napas terakhirnya karena salah masuk ruang di sebuah rumah sakit.

Balita berusia 4 tahun itu awalnya hanya ingin check up kesehatan di RS Adam Malik, Medan.

(BACA JUGA Sudah Berusia 4 Tahun, Putri Iko Uwais dan Audy Item Ternyata Cantik dan Manisnya Kebangetan!! Netizen: Manis Banget! Kayak Audy Kecil ya!)

Ia berangkat bersama orangtuanya yakni Jhonson Parsaroan Sianipar dan Kristin Aviani Simbolon.

Jessica awalnya dibawa ke RS Adam Malik untuk memastikan diagnosa Dokter Yazid tentang penyakitnya yakni GBS (Guillain Barre Syndrome).

GBS adalah radang akut yang menyebabkan kerusakan sel syaraf sehingga Jessica mengalami kesemutan dan sulit berjalan.

Namun ia sudah dinyatakan sembuh meskipun harus sering kontrol dan minum obat.

(BACA JUGA Registrasi Ulang Gagal? Ini 5 Penyebab dan Solusinya! Catat Link Registrasi Online Berikut yuk!)

Jessica kemudian dirujuk ke RS Adam Malik karena hanya rumah sakit itu yang memiliki alat pemeriksaan penyakit GBS.

Saat dirujuk pada 23 Agustus 2017 silam, ayah Jessica salah berbelok.

Mobil yang seharusnya masuk ke poli umum malah masuk ke pintu UGD.

Jessica digendong dan dinaikkan ke ranjang lalu ibu Jessica diminta ke bagian administrasi.

(BACA JUGA Surat Laporan Selvi Kitty Terungkap, Netizen Kaget Tingkat Dewa Lihat Umur Selvi!! Netizen: Eee...Buset! Umur Segitu Udah Kayak Tante-Tante!)

Saat kembali, dokter dan perawat sudah mengelilingi ranjangnya dan mengambil darah dari selakangan Jessica, lantaran mereka kesulitan mengambilnya di pergelangan tangan.

Dokter Nina mengatakan bahwa Jessica harus diinfus dan diopname.

"Lho kok jadi parah begini dokter. Saya bawa kemari untuk medical check up seperti rujukan Dokter Yazid", ucap Bu Jessica sambil menunjukkan surat rujukan Dokter Yazid.

"Kondisi anak ibu kritis. Kritis", ketus dokter Nina yang tampak emosi karena dipertanyakan diagnosanya.

Namun orangtua Jessica tak diperbolehkan memindahkan anaknya ke rumah sakit lain.

(BACA JUGA Sudah Tahu Nama Aslinya Via Vallen? Ini Dia Nama Asli 8 Penyanyi Pendatang Baru yang Ternyata Beda Banget Sama Nama Panggungnya! Wah..Nomor 7 Bikin Klepek Klepek..)

Dokter Firdaus kemudian memberitahu orangtua Jessica bahwa sang balita harus menjalani CV atau Central Venous Catheter yang dimasukkan di dekat leher.

Selesai tindakan CVC pada pukul 16.00 WIB, dari ruangan terdengar kepanikan.

Perawat mencoba memberikan CPR dan membuka paksa mulut Jessica untuk memasukkan selang sampai 3 giginya patah.

Pukul 16.15 WIB, detak jantung Jessica berhenti.

Keluarga Jessica melabrak dokter namun mereka hanya mengatakan maaf karena sang balita sudah meninggal.

(BACA JUGA Posting Foto Begini, Maia Estianty Lagi-lagi Banjir Pujian Netizen: Cantik, Keren dan Bermanfaat Banget Bunda!!)

Mereka membawa Jessica ke RS Columbia, Medan sejauh 15 kilometer dari RS Adam Malik.

Namun setibanya di UGD, meskipun sang ibu terus mendesak dan menangis, memohon dengan sangat agar dokter menyelamatkan putrinya, dokter menggeleng.

Dokter mengatakan bahwa putrinya sudah tiada sejak tadi.

Jessica dikebumikan di Pekuburan Sei Semayang Binjei.

Kisah pilu ini dibagikan oleh Facebook Birgaldo Sinaga pada Kamis (2/11/2017) kemarin.

Postingan ini mendapat simpati dari masyarakat dan sudah dibagikan sebanyak 12.930 kali.

(BACA JUGA Selamat Datang November! Intip Ramalan Cinta, Peruntungan dan Keuanganmu di Bulan Ini yuk! Waduh....Luka Lama Aquarius Bakal Terbuka Kembali nih?)

Foto terakhir Jessica menunjukkan 2 bekas pemasangan CVC di leher yang menghitam.

Keluarga Jessica sudah melaporkan tindakan ini ke Polres Sumut pada 4 Oktober lalu, namun belum ada pemanggilan lagi.

"Saya ingin keadilan untuk anak saya", lirih Bu Jessica setengah berbisik saat ku peluk pundaknya di depan kuburan anaknya.

(*)