Find Us On Social Media :

Bukan Hanya Berteriak, Cemburu Juga Masuk dalam Pelecehan Verbal, Ketahui Tanda-tanda Lainnya!

By Justina Nur Landhiani, Jumat, 3 November 2017 | 19:28 WIB

Bukan Hanya Berteriak, Cemburu Juga Masuk dalam Pelecehan Verbal, Ketahui Tanda-tanda Lainnya!

Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere

Grid.ID – Kekuatan kata-kata memang sangat kuat.

Kata-kata bisa mengangkat atau menghancurkanmu, menenangkan atau menyakitimu.

Wanita sering menjadi korban utama dari pelecehan jenis ini.

(BACA : Waduh! Bersanding dengan Dewi Perssik, Ternyata Begini Gaya Makeup Ayu Ting Ting, Lebih Kece yang Mana? )

Begitu kata-kata memengaruhi pemikiran dan keyakinan, sangat sulit untuk mengidentifikasi bahwa kamu adalah korban pelecehan verbal.

Berikut Grid.ID berikan kamu 5 tanda pelecehan verbal, dilansir dari steptohealth.

1. Bukan hanya berteriak

Pada kenyataannya, ini tentang serangkaian perilaku.

Perilaku ini memanipulasi korban untuk meragukan keyakinan mereka sendiri, ingatan atau kewarasan mereka sendiri.

Ia bisa menggunakan ancaman seperti menyakitimu atau orang yang dicintai, tapi itu tidak selalu terjadi.

Tidak bertindak agresif tidak berarti penyalahgunaan tidak terjadi.

2. Pasangan membuat perbandingan yang menyakitkan, menyalahkan kamu atas segalanya dan sangat cemburu

Entah itu membandingkan kamu dengan temanmu yang lebih cantik atau dengan teman terdekatnya sendiri, ia akan selalu mengatakan bahwa ada seseorang yang lebih baik dari kamu.

Pada beberapa kesempatan, ia akan melakukannya dengan sangat halus.

Misalnya, ia mungkin menunjukkan selebriti sebagai contohnya.

Namun, karakteristik utamanya adalah kamu akan merasa minder.

(BACA : Biasa Terlihat Kalem, Begini Penampilan Terbaru Ira Wibowo, Bikin Pangling! )

3. Kamu tidak tahu kapan kamu menjadi sasaran penghinaan

Pelaku mungkin memraktikkan perilaku ini sebagai lelucon yang membuat ia merasa tidak enak.

Ini bisa menjadi komentar yang menghina disertai dengan senyum lebar, namun ini benar-benar merupakan serangan terhadap kompetensi, kemampuan dan nilai.

4. Kamu bisa menjadi keduanya, pelaku atau korban

Dibesarkan di lingkungan di mana orang tua tidak mampu mengendalikan emosinya bisa merugikan.

Misalnya, anak itu pada gilirannya bisa menjadi seseorang yang secara verbal agresif karena tidak tahu bagaimana menghadapi emosinya.

5. Bagaimana perasaan saya?

Ini penting untuk bertanya pada diri sendiri.

Ini akan membantu kamu memahami jika pasangan membuat kamu benar-benar bahagia dan mendorong kamu untuk merasa percaya diri tentang dirimu sendiri.

Jika, kamu mengalami hal ini, penting bagimu untuk menjaga jarak dengan pasangan.

(BACA : Ya Ampun! Begini Penampilan Cantik None Jakarta 1993, Maudy Koesnaedi dalam Balutan Kebaya, Jadi Pengen Ikutan Pakai Kebaya deh )

Dan, penting bagimu untuk tidak mengabaikan tanda-tanda itu. (*)