Grid.ID - Sebuah mobil pengangkut uang milik PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) mengalami kecelakaan, masuk ke pekarangan rumah warga di Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Rabu (16/1/2019) sore.
Mobil Daihatsu Luxio L 1927 TQ ini adalah mobil operasional untuk pengisian uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Saat kecelakaan, mobil ini membawa uang sekitar Rp 700 juta.
Menurut Kasubag Humas Polres Tulungagung, Akp Sumaji, saat itu mobil melaju dari arah timur ke barat.
Tidak jauh dari Balai Desa Pucunglor, mobil berpapasan dengan mobil Daihatsu Granmax yang tidak diketahui nomor polisinya.
Baca Juga : Sebuah Mobil Pikap di Surabaya Tertimpa Pohon Tumbang, Sang Sopir Niatnya Berhenti untuk Telepon
“Mobil yang dari arah barat ini mendahului sebuah sepeda motor, jadi dia masuk ke lajur mobil Luxio,” terang Sumaji.
Pengemudi Luxio, Tanto (30), warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan.
Roda mobil ini hingga turun dari badan jalan.
Setelah berhasil menghindari tabrakan, pengemudi bermaksud kembali ke lajurnya dengan banting kanan.
Baca Juga : Tak Hanya di Klaten, Tawon Ndas Juga Resahkan Warga Bojonegoro, Posisi Sarangnya di Atas Atap Rumah
Diduga saat itu mobil dalam kecepatan tinggi, ditambah kondisi jalan yang licin setelah turun hujan.
“Pengemudi Luxio tidak bisa menguasai kendaraannya,” sambung Sumaji.
Mobil berwarna hitam ini sempat menabrak pagar tembok pekarangan warga dan terus melaju.
Mobil kemudian berhenti di kebun pisang milik seorang warga.
Tanto dan seorang polisi yang mengawal pengiriman uang ini mengalami luka, dan dilarikan ke rumah sakit.
Tidak lama kemudian, datang mobil dari perusahaan yang sama.
Uang kemudian dipindahkan ke mobil ini.
“Uangnya aman, dipindahkan ke mobil lain milik perusahaan yang sama. Sopir dan pengawal dibawa ke rumah sakit,” pungkas Sumaji.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Tribun Jatim dengan judul,
Hindari Tabrakan, Mobil Pengangkut Uang dari Tulungagung Ini Tabrak Pagar Pekarangan Hingga Ringsek