Diawal tahun 1920 sampai 1940an, cheongsam banyak dikenakan oleh para wanita karier, sosialita dan kaum politisi.
Cheongsam bahkan dikenal sebagai simbol pergerakan emansipasi wanita kala itu.
Cheongsam pun menjadi salah satu pakaian tradisional yang menggambarkan kaum elit wanita keturunan Tionghoa.
Pada tahun 1930 sampai 1940, cheongsam dianggap sebagai pakaian yang melambangkan sensualitas kaum wanita urban di Shanghai.
Gaya cheongsam yang dijual di pasaran pun mulai berkembang dengan modifikasi modern dari pengaruh budaya barat.
Cheongsam tidak hanya menjadi pakaian tradisional yang dikenakan pada hari raya saja, namun juga fashion item yang menjanjikan.
Baca Juga : Imlek 2019, Jenis Barongsai yang Hadir di Perayaan Tahun Baru Cina Ternyata Miliki Makna Khusus
Beragam model, warna dan bentuk potongan cheongsam pun beredar banyak di pasaran.
Cheongsam biasanya terbuat dari benang sutra dengan hiasan mutiara dan bordir.
Tidak hanya itu, cheongsam juga memiliki beragam warna dan jenis yang memiliki arti masing-masing.