Ya karena mereka marahnya ke petugas saja kan," kata Ningsih.
Baca Juga : Lihat Video Detik-detik Kericuhan di Rutan Kelas IA Solo, Massa Lempar Batu Hingga Meja
Ia juga mengatakan, setiap hari para PKL diingatkan untuk tidak berjualan di trotoar.
Namun, saat satpol PP pergi, PKL itu kembali lagi ke trotoar.
"Namanya juga cari uang ya, kalau enggak ada satpol PP ya mereka balik lagi.
Hari ini tuh emang baru pertama kali sampai lempar-lempar batu begitu.
Baca Juga : Dua Pimpinan KPK Diteror, Rumahnya Dilempari Bom Molotov dan Dikirimi Tas Berisi Paku
Untung saja polisi cepat datang," ucap dia.
Bentrokan terjadi di kawasan Tanah Abang akibat adanya penolakan dari pedagang kaki lima (PKL) untuk ditertibkan petugas satpol PP, Kamis, pukul 10.00 WIB.
Bentrokan terjadi antara PKL yang berjualan di bawah jembatan penyeberangan multiguna (JPM) dan satpol PP.
Bentrokan terjadi lebih kurang 30 menit.
Para pedagang melempari petugas dengan batu dan besi sehingga menyebabkan kerusakan pada kaca spion salah satu mobil petugas satpol PP.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dan luka-luka akibat bentrokan tersebut.
Bentrokan dapat diredam setelah pihak satpol PP melakukan koordinasi dengan jajaran Polsek Tanah Abang dan mengamankan tiga orang yang diduga menjadi provokator.
Saat ini, tiga orang itu beserta barang bukti berupa mobil satpol PP yang rusak, batu, dan besi berada di Kantor Polsek Tanah Abang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Kesaksian Pedagang yang Ketakutan Saat Bentrokan di Tanah Abang"