Grid.ID - Para pedagang yang telah memiliki kios permanen di kawasan Tanah Abang menceritakan suasana saat bentrokan terjadi antara pedagang kaki lima (PKL) dan petugas Satpol PP DKI, Kamis (17/1/2019).
Salah satu pedagang pakaian, Mustafa mengatakan bahwa aksi lempar batu ke petugas satpol PP tersebut baru pertama kali terjadi di Tanah Abang.
Biasanya, para PKL yang berjualan di trotoar hanya meluapkan amarahnya dengan menangis atau menolak saat ditertibkan satpol PP.
Baca Juga : Petugas Satpol PP DKI Jakarta Terlihat Lari Tunggang Langgang Dikejar Oleh PKL
"Setahu saya selama lima tahun buka toko di sini, mereka tuh biasanya cuma nangis dan menolak diusir.
Kalau tadi itu menakutkan sekali. Semua pedagang melempar batu.
Bahkan ada yang lempar tiang besi yang dipakai menggantung baju-baju itu," kata Mustafa kepada Kompas.com.
Menurut kesaksian Mustafa, para petugas satpol PP tidak melakukan perlawanan.
Mereka berusaha menenangkan para PKL yang terus melempari petugas dengan batu.
"Saya lihatnya satpol PP cuma meminta PKL tenang.
Baca Juga : Kericuhan di Rutan Kelas IA Solo: Tak Jelas Sebabnya, 30 Orang Pembesuk Tahanan Bentrok dengan Narapidana
Berusaha mendekati PKL itu biar enggak terus melempar batu, tetapi pedagang itu tetap saja lempar batu.
Sampai bawa besi juga kan," ujar Mustafa.
Kemudian, polisi datang.
Baca Juga : 4 Fakta Gadis di NTT Tewas Dilempar Ponsel oleh Sang Pacar, Hanya Gara-gara Tak Mau Masak Nasi
Polisi, kata dia, langsung menangkap orang-orang yang terlihat membawa batu di tangannya.
"Polisi lari-lari juga berusaha nangkepin mereka.
Lumayan lama juga sih mbak sampai benar-benar tenang.
Baca Juga : Wanita Muda Asal Alor Tewas di Tangan Kekasihnya, Menolak Ajakan Makan Bareng hingga Dilempar HP dan Dipukul
Saya saja cuma berani lihat dari dalam toko," ucap dia.
Pedagang lainnya, Widyaningsih, juga mengatakan bahwa bentrokan itu membuatnya takut dan khawatir.
Saat bentrokan terjadi, ada pembeli yang sedang memilih-milih pakaian di tokonya.
Baca Juga : Tak Mau Makan Bareng, Wanita Alor Dilempar HP oleh Pacar hingga Tak Sadar dan Meninggal Dunia
Ia dan dua karyawannya langsung melindungi diri dengan masuk ke dalam toko.
Widyaningsih tak berani keluar atau melihat langsung bentrokan itu.
"Awalnya tuh seperti biasa mbak, satpol PP bilang kalau pedagang enggak boleh jualan di sini (trotoar).
Enggak tahu dari mana asalnya, tiba-tiba ada yang lempar batu saja ke petugas.
Petugasnya sih berusaha cari begitu ya siapa yang melempar.
Eh tiba-tiba sudah banyak saja tuh yang lempar batu," kata Ningsih.
Menurut dia, banyak pejalan kaki yang merekam aksi bentrokan itu.
Baca Juga : Lihat Video Detik-detik Kericuhan di Rutan Kelas IA Solo, Massa Lempar Batu Hingga Meja
Para PKL pun tak melempari pejalan kaki dengan batu.
"Mereka tuh cuma ngelempar batu buat petugas.
Banyak kok tadi yang ngerekam video dan foto begitu, tetapi enggak dilempari batu.
Ya karena mereka marahnya ke petugas saja kan," kata Ningsih.
Baca Juga : Lihat Video Detik-detik Kericuhan di Rutan Kelas IA Solo, Massa Lempar Batu Hingga Meja
Ia juga mengatakan, setiap hari para PKL diingatkan untuk tidak berjualan di trotoar.
Namun, saat satpol PP pergi, PKL itu kembali lagi ke trotoar.
"Namanya juga cari uang ya, kalau enggak ada satpol PP ya mereka balik lagi.
Hari ini tuh emang baru pertama kali sampai lempar-lempar batu begitu.
Baca Juga : Dua Pimpinan KPK Diteror, Rumahnya Dilempari Bom Molotov dan Dikirimi Tas Berisi Paku
Untung saja polisi cepat datang," ucap dia.
Bentrokan terjadi di kawasan Tanah Abang akibat adanya penolakan dari pedagang kaki lima (PKL) untuk ditertibkan petugas satpol PP, Kamis, pukul 10.00 WIB.
Bentrokan terjadi antara PKL yang berjualan di bawah jembatan penyeberangan multiguna (JPM) dan satpol PP.
Bentrokan terjadi lebih kurang 30 menit.
Para pedagang melempari petugas dengan batu dan besi sehingga menyebabkan kerusakan pada kaca spion salah satu mobil petugas satpol PP.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dan luka-luka akibat bentrokan tersebut.
Bentrokan dapat diredam setelah pihak satpol PP melakukan koordinasi dengan jajaran Polsek Tanah Abang dan mengamankan tiga orang yang diduga menjadi provokator.
Saat ini, tiga orang itu beserta barang bukti berupa mobil satpol PP yang rusak, batu, dan besi berada di Kantor Polsek Tanah Abang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Kesaksian Pedagang yang Ketakutan Saat Bentrokan di Tanah Abang"