Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni.
Grid.ID - Maudy Koesnaedi bersama Yayasan Alumni SMAN 6 Jakarta akan melakukan acara Pergelaran Ketoprak Tari 'Aryo Penangsang" yang akan dilaksanakan pada 5 November 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Diakui Maudy pergelaran wayang orang ini bukanlah yang pertama baginya.
Ia sudah beberapa kali ikut pergelaran semacamnya.
"Kalau wayang orang sudah beberapa kali, Dewi Kunti dua kali kayanya, udah empat atau lima kalian kalo sama wayang orangnya, dengan yang lain-lain," ungkap Maudy saat ditemui di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).
(Baca : Tak Sadar Lakukan Ini Saat Naik Angkutan Umum, Wanita Cantik Bikin Sopir Senyum-senyum )
Ketika ditanya apakah perempuan berusia 42 tahun itu merasa ketagihan bermain pergelaran seperti ini, Maudy menjawab, "Emang seneng sama seni pertunjukan."
"Kalo di theater abnon kan berdirinya di belakang panggung, repot."
"Capeknya di belakang bikin konsep dan sebagainya."
"Kalau di sini kan tinggal main, jadi seneng aja."
(Baca : Raditya Dika Traktir Mamanya, Netizen Meledeknya Habis-Habisan )
Meskipun sudah beberapa kali ikut pagelaran, rupanya ada yang dicemaskan oleh Maudy, yaitu ketika dirinya nanti harus nembang atau nyinden yaitu menyanyi dalam bahasa jawa.
"Cuma kalo stressnya itu karena disuruh nembang (nyinden) karena kalau wayang orang pasti ada nembangnya."
"Sebenernya saya enggak bisa nyanyi."
"Kesulitannya itu sih, gamelannya punya notasi yang terbatas."
(Baca : Semangat Arzetty Bilbina Tularkan Kecintaan Budaya Jawa Ke Anak Gadisnya )
"Aku suka minta turunin, tapi enggak bisa."
"Mereka malah bilang "mba Maudy naikin aja' tapi lama-lama setelah beberapa kali jadi tau triknya."
"Oh nafasnya di sini, lama-lama jadi nikmatin banget," jelas Maudy.
Dalam pergelaran Ketoprak Tari 'Aryo Penangsang", Maudy sendiri berperan sebagai Ratu Kalinyamat.
(Baca : 3 Gaya Scarf Ini Oke Banget Buat Weekend Kamu, Bikin Kamu Makin Kece! Kaya Apa sih? )
Ratu Kalinyamat yaitu seseorang yang dendam dan marah karena suaminya dibunuh oleh Aryo Penangsang.
Ia bertapa dan tidak mau turun kalau belum mencuci rambutnya dengan darah Aryo Penangsang.
Oleh karena itu akhirnya ia minta tolong kepada Raden Adiwijoyo untuk membunuh Aryo Penangsang. (*)