Grid.ID - Seorang penari balet berumur 14 tahun melawan tumor ‘tentakel’ yang mematikan, yang menghancurkan organ tubuhnya dan membuat anggota tubuhnya bengkak menjadi proporsi tidak normal.
Bria Baumann, dari Lumberton di Texas, menderita sindrom Cloves, kondisi yang sangat langka.
Ini hanya menyerang 200 orang di seluruh dunia dan menyebabkan malformasi dalam tubuhnya.
Pada usia kehamilan 18 minggu, dokter menasihati ibunya, Sophia, untuk melakukan aborsi, setelah melihat pertumbuhan di leher dan dada bayi saat sonogram. Dokter itu meyakini bahwa janin itu tidak akan bertahan.
Tapi Sophia menolak, dan walaupun Cloves tidak dapat disembuhkan, tapi Bria adalah seorang penari yang rajin dan bangga tampil dengan rasa sakit meski ada satu tangan yang kaku hingga membentuk sudut 90 derajat.
Cloves adalah sindrom pertumbuhan berlebihan progresif yang sangat jarang yang menyebabkan berbagai masalah medis. Singkatan dari Congralital Lipomatous Overgrowth, Vaskular malformations, Epidermal nevi and Scoliosis, skeletal or spinal anomalies.
Ketika Bria lahir, ia tampak seperti kembar siam karena massa dua setengah pound yang menggantung melewati popoknya.
Saat usia 20 hari, ia menjalani operasi pertamanya untuk mengurangi massa dan melakukan 38 operasi selanjutnya untuk menghentikan tumornya agar tidak membunuhnya.
Malformasi itu telah mengempiskan paru kirinya dan menekan hatinya, ginjal kiri, beberapa tendon, dan persendian.
Ia memiliki 10 kali lebih banyak vena daripada rata-rata orang, yang sangat halus, malformasi vena ini halus dan bisa pecah sehingga menyebabkan berdarah sampai mati kapan saja.
Lengannya menjadi besar karena malformasi, namun lebih baik daripada saat kelahirannya. Demikian dikisahkan Sophia kepada dailymail.co.uk.
Jika ia tidak mengalami malformasi, mereka akan menghentikan penggunaan lengan, persendiannya dan bisa menjulurkan lengan kirinya, tanpa operasi ia akan terkena amputasi.