Sindrom Cloves ini terus mempengaruhi sebagian besar tubuh Bria, dari menghancurkan organ tubuhnya hingga membengkak anggota badannya, memelintirnya keluar dari posisi dan mempengaruhi mobilitasnya.
Keluarga Bria pun mengumpulkan dana guna perawatannya yang sedang berlangsung dan karena Sophia adalah ibu tunggal, yang tidak mampu membayar operasi untuk mencegah kondisi Bria semakin memburuk.
Karena lebih besarnya lengan, bahu, dan bekas luka Bria, ia sering kali harus bertengkar dengan orang yang menatap atau mengomentarinya.
Orang mengira ia mengalami kecelakaan mobil, tapi Bria hanya menjelaskan bahwa inilah yang Tuhan berikan buatnya dan bahwa ia harus menjalani banyak operasi.