Sindrom Cloves ini terus mempengaruhi sebagian besar tubuh Bria, dari menghancurkan organ tubuhnya hingga membengkak anggota badannya, memelintirnya keluar dari posisi dan mempengaruhi mobilitasnya.
Keluarga Bria pun mengumpulkan dana guna perawatannya yang sedang berlangsung dan karena Sophia adalah ibu tunggal, yang tidak mampu membayar operasi untuk mencegah kondisi Bria semakin memburuk.
Sindrom ini juga menyebabkan pertumbuhan tulang yang berlebihan, jaringan lunak, pembuluh darah bengkak, pembuluh darah abnormal, dan pembuluh limfatik yang tidak terbentuk.
Salah satu kakinya hampir satu inci lebih panjang dari yang lain, untuk memperbaiki ini, ahli bedah harus mematahkan kakinya dan memotong lempeng pertumbuhannya agar tidak tumbuh sedikit lebih besar.
Tidak ada obat untuk Sindrom Cloves, dan Bria akan selalu menjalani operasi selama sisa hidupnya. (Intisarionline.com/K. Tatik Wardayati)