Find Us On Social Media :

BMKG Beri Peringatan Dini Dampak Fenomena Supermoon yang Akan Terjadi Malam Ini, Masyarakat Pesisir Pantai Wajib Waspada!

By Angriawan Cahyo Pawenang, Senin, 21 Januari 2019 | 16:44 WIB

Ilustrasi BMKG Beri Peringatan Dini Dampak Fenomena Supermoon yang Akan Terjadi Malam Ini, Masyarakat Pesisir Pantai Wajib Waspada!

Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Grid.ID - BMKG telah mengabarkan peringatan dini terkait dampak fenomena Supermoon yang akan terjadi malam ini.

Dampak fenomena Supermoon yang diperingatkan BMKG adalah pasang tinggi yang akan terjadi di sekitar pesisir pantai.

Bahkan BMKG menyebutkan dampak fenomena Supermoon ini diduga hingga pesisir utara Jakarta.

Baca Juga : Tak Bisa Nikmati Fenomena Supermoon? Tenang, BMKG Berikan Solusi Online Ini Loh

Dikutip Grid.ID melalui postingan resmi dari akun BMKG di Instagram pada Jumat (18/1/2019), pasang tinggi yang kemungkinan terjadi merupakan akibat dari Supermoon yang dibarengi dengan gerhana bulan.

"Adanya fenomena supermoon disertai dengan bulan purnama dapat mempengaruhi kondisi pasang maksimum air laut di Indonesia," tulis BMKG di postingannya.

Mereka menyebut, fenomena gabungan ini dapat berdampak negatif di masyarakat pesisir.

Baca Juga : 6 Tips untuk Abadikan Momen Bulan Supermoon Pakai Hape, Hasilnya Dijamin Keren

Transportasi disekitar pelabuhan, aktifitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat akan terganggu dengan pasang tinggi tersebut.

Oleh karena itu, BMKG menghimbau masyarakat pesisir pantai agar selalu waspada.

Masyarakat pesisir diharap siaga untuk mengantisipasi dampak fenomena ini.

Baca Juga : Yuk Lihat Fenomena Supermoon yang Langka! Gunakan 4 Apps Berikut Ini Agar Tidak Kelewatan

BMKG juga menyebutkan daerah mana saja yang kemungkinan terkena pasang tinggi akibat fenomena tersebut.

Daerah yang disebut adalah:

- Pesisir utara Jakarta

- Pesisir utara Jawa Tengah

- Pesisir utara Jawa Timur

- Pesisir Cilacap

Baca Juga : 10 Penampakan Supermoon Dari Berbagai Belahan Dunia, Mulai Asia Hingga Eropa

- Pesisir Tanjung Benoa, Bali

- Pesisir Kalimantan Barat

- Pesisir Makassar

Dampak dari fenomena ini diperkarakan terjadi selama tanggal 19 hingga 2 Januari 2019.

Baca Juga : Malam Ini Ada Supermoon, Jam Berapa Ya?

Dikutip dari Tribun Jabar pada Sabtu (19/1/2019), Kepala Stasiun Mereorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto mengatakan fenomena ini terjadi karena bulan sedang dalam posisi yang dekat dengan bumi.

"Secara umum kondisi cuaca di Sabang, Provinsi Aceh dan sekitarnya adalah hujan dengan intensitas ringan," kata Siswanto.

"Dimana potensi kecepatan angin Maksimum mencapai 25 knot atau setara dengan 48 Km/jam," jelasnya.

Baca Juga : Peringatan Dini BMKG, Hari Ini Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Akan Dilanda Hujan Disertai Angin Kencang dan Kilat

Fenomena tersebut, kata dia, juga berdampak adanya kecepatan angin yang berhembus kencang dan dominan selama periode 19 sampai dengan 22 Januari

Angin kencang tersebut mampu membangkitkan ketinggian gelombang signifikan antara 1,25 hingga 2,50 meter.

Sementara itu untuk cuaca selama masa gerhana dan Supermoon, prakirawan BMKG Supadio Pontianak Ade Supriyatna menuturkan untuk satu minggu kedepan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat.

Baca Juga : Waspada! BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi Selatan Jawa, Makassar, Bali, Selat Sunda

Dikutip dari Bobo.Id, Supermoon atau bulan super adalah fenomena yang terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi.

Orbit Bulan yang mengelilingi Bumi itu tidak berbentuk lingkaran, tapi berbentuk oval seperti orbit Bumi pada Matahari.

Nah, karena bentuknya itulah, Bulan bisa berada pada titik terdekat ataupun titik terjauh dari Bumi.

Baca Juga : Angin Puting Beliung Terjang Rancaekek Bandung, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Dalam istilah astronomi, titik terdekat Bulan ke Bumi itu disebut perigee.

Sedangkan titik terjauh Bulan ke Bumi disebut apogee .

Saat Bulan berada dekat dengan Bumi, Bulan akan terlihat lebih terang dan lebih besar daripada biasanya.

Itulah kenapa fenomena ini disebut Supermoon.

(*)