Grid.ID - Belum lama ini publik dikejutkan dengan kabar buaya yang terkam Deasy Tuwo tewas di Taman Wisata Alam atau TWA, Minahasa, Sulawesi Utara.
Buaya yang terkam Deasy Tuwo tewas dengan penyebab yang belum diketahui pasti pada Minggu (20/1/2019).
Kabar buaya yang terkam Deasy Tuwo tewas di Minahasa ini pun telah dibenarkan oleh Sekretariat Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA wilayah Sulawesi Utara.
Baca Juga : Beredar Spekulasi Netizen Deasy Tuwo Dibunuh Sebelum Ditemukan Tewas, Kini Buaya Pemangsanya Mati Mendadak
Baca Juga : Berasal dari Kulit Buaya Langka, Ini Harga Tas Hermes Birkin Himalayan Milik Maia Estianty
Melansir Tribun Manado, pasca insiden tewasnya Deasy Tuwo, buaya yang berumur 20 tahun ini dibawa ke penangkaran Taman Wisata Alam atau TWA, Batu Putih, Sulawesi Utara.
Menurut kesaksian petugas TWA, buaya bernama Merry ini ditemukan tewas sekitar pukul 11.00 WITA.
Sekitar jam 3 sore pihak TWA langsung menghubungi PPS dan memastikan kematian buaya yang terkam Deasy Tuwo itu.
Baca Juga : Buaya yang Terkam Deasy Tuwo Mendadak Tewas, Penyebabnya Belum Diketahui
Sekertaris Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Sulut, Hendrik Sarundengan pun telah mengkonfimasi kabar tewasnya buaya tersebut.
"Berdasarkan informasi kemarin dari petugas TWA sekitar pukul 11.00 Wita siang, buaya Mery telah terindikasi sudah mati. Kami pun menghubungi pihak PPS untuk untuk memastikan kebenarannya. Dan sekitar jam 3 sore, mereka menyebutkan memang benar sudah buaya sudah mati tapi belum bisa memastikan apa penyebab kematian. Untuk meihat penyebab kematian harus kita autopsi," jelas Hendrik.
Sampai saat ini penyebab kematian mendadak buaya tersebut belum diketahui.
Dilansir Grid.ID dari Tribun Manado, beredar kabar bahwa buaya yang terkam Deay Tuwo ini tewas akibat dianiaya oleh warga sekitar.
Tim Polisi dan BKSDA pun masih menelusuri penyebab kematian mendadak buaya bernama Merry tersebut.
Terlepas dari kematian normal atau tidak, pihak BKSDA akan lakukan autopsi.
Hal ini dilakukan karena status buaya yang terkam Deasy Two di Minahasa itu adalah titipan barang bukti dari pihak kepolisian setempat.
"Kita masih menunggu hasil autopsi, karena kita belum bisa mengindikasi apa buaya tersebut mati normal atau tidak, karena ada dokter hewan yang lebih ahli untuk memperkirakan.
Dan belum bisa disampaikan karena harus dari kepolisian, karena status buaya ini adalah titipan barang bukti ke BKSDA. Penjelasan akan menunggu hasil dari otopsi dari PPS dan polisi nantinya sebagai tim ahli," pungkas Hendrik kepada awak media.
Pernah diberitakan Grid.ID sebelumnya, Deasy Tuwo ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kolam buaya milik seorang warga negara Jepang, Ochiai Sensei.
Deasy Tuwo sendiri adalah salah satu karyawan CV Yoshiki, perusahaan pembibitan mutiara di Minahasa.
Ochiai Sensei diketahui adalah pemiliki perusahaan pembibitan mutiara tersebut.
Jasad Deasy Tuwo pertama kali ditemukan dalam keadaan mengenaskan oleh rekan kerjanya, Erling Rumengan.
Sebagian tubuh Deasy ditemukan sudah dalam keadaan tercabik oleh buaya bernama Merry tersebut.
Atas kejadian tersebut tim BKSDA sulut dibantu dengan TNI-POLRI pun melakukan evakasi terhadap buaya bernama Merry ini.
Baca Juga : Proses Evakuasi Buaya Pemangsa Manusia di Minahasa, Ditunggangi Hingga Gigi Depannya Lepas
Buaya dengan bobot 600 kilogram dan panjang sekitar 5 meter di evakuasi ke Pusat Penangkaran Satwa atau PPS Sulawesi Utara.
Sejauh ini, pihak polisi masih menyelidiki kasus penyerangan Deasy Tuwo ini.
Kasus kematin Deasy Tuwo ini pun dinilai masih menyisakan teka-teki yang belum sempat terjawab.
Baca Juga : Video Detik-detik Evakuasi Buaya yang Terkam Deasy Tuwo, Dibius Sampai Lemas Hingga Harus Dibopong 20 Orang
Misteri kasus yang menewaskan Deasy Tuwo dalam keadaan mengenaskan pun disebut-sebut bukan karena kecelakaan yang tidak disengaja.
Beredar spekulasi jika Deasy Tuwo menjadi korban pembunuhan atau pemerkosaan yang dibuang ke kandang buaya.
Spekulasi-spekulasi yang menyebut jika Deasy Tuwo tewas bukan akibat serangan buaya pun mulai bermunculan di media sosial.
Hal ini disebabkan oleh posisi sendal Deasy Tuwo yang ditemukan terpisah antara satu sama lain di TKP.
Satu sandal Deasy Tuwo berada di luar kandang, sedangkan satunya lagi berada di dalam kandang buaya.
Spekulasi ini pun diperkuat dengan pernyataan dari rekan kerja Deasy, Nasran yang heran dengan kematiannya.
Baca Juga : Berasal dari Kulit Buaya Langka, Ini Harga Tas Hermes Birkin Himalayan Milik Maia Estianty
Baca Juga : Selain Deasy Tuwo, Inilah 5 Peristiwa Tragis Manusia Diterkam Buaya yang Pernah Terjadi
Nasran menyebut memang kegiatan keseharian Deasy selain menjaga lab adalah memberi makan buaya tersebut.
Kegiatan tersebut tentu selalu dikerjakan Deasy tanpa cela.
Namun mengapa tiba-tiba keseharian yang dilakukan temannya ini bisa sampai membuatnya diterkam oleh buaya.
"Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya. Memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam," kata Nasran. (*)