Grid.ID - Fakta hasil autopsi buaya yang terkam Deasy Tuwo di Minahasa, Sulawesi Utara sudah beredar di berbagai media pemberitaan.
Setelah ditemukan tewas mendadak dengan alasan yang belum bisa dipastikan, fakta hasil autopsi buaya yang terkam Deasy Tuwo pun akhirnya disampaikan oleh pihak BKSDA Sulut dan Polres Tomohon.
Beberapa fakta hasil autopsi buaya yang terkam Deasy Tuwo di Minahasa menyebut bahwa isi perut penuh dengan tulang belulang manusia dan diduga tewas akibat stress pasca evakuasi.
Baca Juga : Buaya Merry Pemangsa Deasy Tuwo Diotopsi, Tulang Belulang dan Organ Manusia Mencuat dari Perutnya
Melansir Tribun Manado, autopsi terhadap jasad buaya bernama Merry tersebut dilakukan pada Selasa (22/1/2019).
Autopsi tersebut di lakukan oleh dua dokter hewan dari Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Sulawesi pada pukul 13.00 WITA.
Proses autopsi buaya yang terkam Deasy Tuwo ini disaksikan langsung oleh pihak BKSDA Sulut dan Polres Tomohon.
Baca Juga : Temuan Mengejutkan dari Hasil Autopsi Merry, Buaya yang Terkam Deasy Tuwo
Baca Juga : Berasal dari Kulit Buaya Langka, Ini Harga Tas Hermes Birkin Himalayan Milik Maia Estianty
Berikut 4 fakta autopsi buaya yang terkam Deasy Tuwo di Minahasa yang berhasil di rangkum Grid.ID dari Tribun Manado dan Kompas.com.
1. Proses autopsi dilakukan oleh dua orang dokter selama 3 jam
Melansir Tribun Manado, proses autopsi jasad buaya berusia 20 tahun ini memakan waktu hingga 3 jam.
Proses autopsi dilakukan oleh dua orang dokter hewan, Dwielma Nubantonis dan Fahmi Agustiadi dibantu dua orang asisten Billy Lolowang dan Deity Mekel.
Baca Juga : Beredar Spekulasi Netizen Deasy Tuwo Dibunuh Sebelum Ditemukan Tewas, Kini Buaya Pemangsanya Mati Mendadak
Autopsi dilakukan dengan proses nekropsi dan pengamatan fisik luar.
Proses autopsi mulai dilakukan pada pukul 13.00 WITA sampai dengan pukul 16.00 WITA.
2. Penyebab kematian
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan, pihak dokter hewan menyatakan bahwa dugaan kematian buaya Merry adalah faktor stress.
Baca Juga : Buaya yang Terkam Deasy Tuwo Tewas dengan Dugaan Aniaya, BKSDA Sulut Sebut Akan Lakukan Autopsi
Faktor stress ini diduga timbul setelah aksi evakuasi buaya ke TWA Batu Putih oleh tim BKSDA.
Buaya Merry diduga telah mengalami stress yang membuat kondisi tubuhnya drop.
Tidak hanya itu, buaya Merry juga diduga tewas akibat alami heatstroke.
Baca Juga : Buaya yang Terkam Deasy Tuwo Mendadak Tewas, Penyebabnya Belum Diketahui
Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya akumulasi gas dalam jumlah yang cukup banyak pada bagian organ lambung buaya.
3. Ditemukan tulang belulang dan organ manusia pada lambung buaya
Selain menemukan dugaan penyebab kematian buaya Merry, tim dokter juga menemukan hal yang tak kalah mencengangkan pada hasil autopsi lambung sang buaya.
Berdasarkan hasil autopsi organ lambung buaya Merry, tim dokter menemukan tumpukan tulang belulang manusia.
Melansir Tribun Manado, tulang belulang yang ditemukan ini diduga kuat adalah tulang tangan hingga jari milik korban Deasy Tuwo yang belum habis dicerna.
Dugaan ini semakin diperkuat dengan ditemukannya potongan-potongan kain dari pakaian yang melilit tulang belulang tersebut.
Tidak hanya itu, tim dokter juga menemukan beberapa organ yang belum habis tercerna dalam lambung Buaya Merry.
Organ-organ tersebut diduga adalah organ milk tubuh manusia.
4. Hasil aotopsi akan dilakukan pengujian lebih lanjut
Dilansir Grid.ID dari Tribun Manado, hasil autopsi ini perlu dilakukan pengujian lanjutan untuk memperkuat dugaan diagnosa.
Tulang belulang manusia yang ditemukan dalam lambung buaya Merry ini selanjutnya juga akan dilakukan tindakan forensik.
Tindakan forensik ini sepenuhnya akan dilakukan oleh pihak kepolisian bekerja sama dengan keluarga korban.
Baca Juga : Berasal dari Kulit Buaya Langka, Ini Harga Tas Hermes Birkin Himalayan Milik Maia Estianty
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, buaya yang menerkam Deasy Tuwo ini ditemukan tewas mendadak pada Minggu (20/1/2019).
Buaya tersebut tewas setelah dilakukan evakuasi oleh satuan tim TNI-POLRI bekerja sama dengan BKSDA Sulut dari TKP ke pusat penangkaran TWA Batu Putih, Sulawesi Utara.
Buaya tersebut dievakuasi setelah dirinya ditemukan menerkam salah seorang karyawan CV Yoshiki, Deasy Tuwo pada Jumat (11/1/2019). (*)