Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Tubuh secara alami menghasilkan hormon dehydroepiandrosterone (DHEA) pada kelenjar adrenal.
Pada gilirannya, DHEA membantu menghasilkan hormon lain, termasuk testosteron dan estrogen.
Tingkat DHEA mengalami pengingkatan pada awal masa dewasa dan kemudian perlahan turun seiring pertambahan usia.
(BACA : Tampil Mesra Pakai Beskap dan Kebaya, Benarkah Tasya Kamila dan Sang Pacar Akan Segera Menikah? )
Versi sintetis DHEA tersedia untuk penggunaan oral, sebagai tablet, dan krim topikal.
Seringkali disebut-sebut sebagai terapi anti penuaan, DHEA juga diklaim mampu menangkal penyakit kronis dan memperbaiki performa fisik.
Beberapa penelitian telah ditemukan terkait DHEA oleh Grid.ID dari laman mayoclinic.org.
Mengonsumsi suplemen DHEA untuk mempertahankan kadar DHEA dapat memperlambat proses penuaan.
(BACA : Kahiyang Ayu Bakal Jadi Menantu, Begini nih Potret Hangat Keluarga Calon Besan Presiden )
Penelitian menunjukkan bahwa DHEA dapat memperbaiki kepadatan mineral tulang pada orang lanjut usia dengan DHEA rendah.
Namun perbaikan kepadatan tulang lebih kecil dibandingkan dengan yang terlihat setelah pengobatan dengan obat osteoporosis yang disetujui.
Penelitian terbatas menunjukkan bahwa DHEA dapat memperbaiki kekeringan miss v pada wanita pasca menopause. (*)