Dikutip wartawan Grid.ID dari The Guardian, Paradise Papers adalah sebutan bagi 13,4 juta bocoran dokumen yang isinya mengejutkan.
Sebagian besar dokumen, 6,8 juta dokumen, berkaitan dengan biro hukum dan perusahaan penyedia layanan yang beroperasi bersama-sama di 10 wilayah hukum dengan nama Appleby.
Appleby, sebelumnya bernama Appleby Spurling Hunter, adalah penyedia layanan legal offshore.
Bagi yang belum tahu, secara harfiah Offshore berarti perusahaan atau korporasi 'lepas pantai'.
Maksudnya di sini, ini adalah sebuah jenis badan hukum yang didirikan berdasarkan undang-undang di sebuah negara yang berbeda daripada melakukan penggabungan yuridiksi.
Kondisi ini membuat si klien untung, padahal sebenarnya dia tinggal di negara lain.
Sedangkan di lain sisi, lokasi legal perusahaannya berada di tempat yang sungguh berbeda.
Appleby memiliki sejumlah kantor di lokasi lepas pantai utama Bermuda, British Virgin Islands, Kepulauan Cayman, Pulau Man, Jersey, Guernsey, Mauritius, Seychelles, serta pusat keuangan di Hong Kong dan Shanghai.
Semua tempat yang disebutkan di atas termasuk dalam kumpulan firma hukum yang disebut sebagai The Offshore Magic Circle.
(Baca juga: Kecentilan, Soimah Jatuh Tengkurap Saat Pentas)
Sampai 2016, Appleby beroperasi dalam kemitraan dengan perusahaan penyedia layanan Estera.