Find Us On Social Media :

Wadidaw, 6 Fakta Mengejutkan Paradise Papers, Kisah Nakal Para Pesohor Manca Negara Termasuk dari Indonesia, Bikin Ngamuk Netizen Seluruh Dunia!

By Ahmad Rifai, Selasa, 7 November 2017 | 03:09 WIB

Paradise Papers | The Indian Express

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Kabar ini bikin gempar manusia seisi Bumi.

Sebuah kebocoran besar baru saja dirilis, menguak borok luar biasa yang ternyata melibatkan sejumlah para pesohor besar.

Dari ratu hingga Facebook, semua ditelanjangi.

Ada 13,4 juta dokumen yang bocor, ungkapkan fakta yang selama ini ditutup rapat-rapat!

(Baca juga: Kepala Dibenturkan ke Dinding Hingga Terjadi Pelemparan Kursi, Begini Kronologi Versi KPAI Terkait Video Kekerasan yang Jadi Viral, Ternyata Guru. . . .)

Dunia menyebut kebocoran dokumen super fantastis ini dengan sebutan Paradise Papers.

Apaan Paradise Papers?

Memangnya ada cerita super apa yang bisa diceritakan?

Berikut ini, wartawan Grid.ID akan membagi informasi, apa sih Paradise Papers dan hal lain yang wajib kamu tahu.

(Baca juga: Bukan Perias Sembarangan, HS Sumaryono yang Ditunjuk Sebagai Perias Kahiyang Ayu, Ternyata Pernah Merias Keluarga Para Pesohor

1. Mari kita mulai dari, "Apa sih Paradise Papers?"

Dikutip wartawan Grid.ID dari The Guardian, Paradise Papers adalah sebutan bagi 13,4 juta bocoran dokumen yang isinya mengejutkan.

Sebagian besar dokumen, 6,8 juta dokumen, berkaitan dengan biro hukum dan perusahaan penyedia layanan yang beroperasi bersama-sama di 10 wilayah hukum dengan nama Appleby.

Appleby, sebelumnya bernama Appleby Spurling Hunter, adalah penyedia layanan legal offshore.

Bagi yang belum tahu, secara harfiah Offshore berarti perusahaan atau korporasi 'lepas pantai'.

(Baca juga: Naik Sepeda Cuma Pakai Celana Kolor, Beginilah Gaya Hidup Kontroversial Pangeran Arab Saudi Al Waleed bin Talal yang Tersandung Korupsi)

Maksudnya di sini, ini adalah sebuah jenis badan hukum yang didirikan berdasarkan undang-undang di sebuah negara yang berbeda daripada melakukan penggabungan yuridiksi. 

Kondisi ini membuat si klien untung, padahal sebenarnya dia tinggal di negara lain.

Sedangkan di lain sisi, lokasi legal perusahaannya berada di tempat yang sungguh berbeda.

Appleby memiliki sejumlah kantor di lokasi lepas pantai utama Bermuda, British Virgin Islands, Kepulauan Cayman, Pulau Man, Jersey, Guernsey, Mauritius, Seychelles, serta pusat keuangan di Hong Kong dan Shanghai.

Semua tempat yang disebutkan di atas termasuk dalam kumpulan firma hukum yang disebut sebagai The Offshore Magic Circle.

(Baca juga: Kecentilan, Soimah Jatuh Tengkurap Saat Pentas)

Sampai 2016, Appleby beroperasi dalam kemitraan dengan perusahaan penyedia layanan Estera.

Hingga pada akhirnya, Estera berpisah dan menjadi sebuah perusahaan independen.

Selain itu, dalam dokumen yang bocor juga merinci 19 daftar perusahaan yang dikelola oleh sejumlah pemerintah dalam yuridiksi rahasia.

Negara tersebut meliputi Antigua & Barbuda, Aruba, Bahama, Barbados, Bermuda, Kepulauan Cayman, Kepulauan Cook, Dominica, Grenada, Labuan, Lebanon, Malta, Kepulauan Marshall, Saint Kitts & Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent, Samoa, Trinidad & Tobago, serta Vanuatu.

Dokumen ini merangkum dari periode sejak tahun 1950 hingga 2016.

(Baca juga: Tak Hanya Pejabat, Ternyata Deretan Artis Ini Juga Dapat Undangan Pernikahan Kahiyang Bobby, Siap Terbang ke Solo nih)

Ada banyak uang tak terhingga mengalir deras ke beragam wilayah 'lepas pantai', berasal dari mana-mana.

Seringkali, sangat sulit untuk mengidentifikasi orang maupun perusahaan yang berada di baliknya.

Di antara sejumlah dokumen yang bocor, merupakan database sejumlah klien Appleby dari tahun 1993 hingga 2014.

(Baca juga: Tampil Mesra Pakai Beskap dan Kebaya, Benarkah Tasya Kamila dan Sang Pacar Akan Segera Menikah?)

Dari sini dapat ditemukan ada lebih dari 120 ribu nama orang serta berbagai perusahaan.

Tak semuanya terhubung ke perusahaan yang terdaftar di luar negeri.

Sudah menjadi usaha mustahil untuk memeriksa apakah sejumlah klien yang muncul hanya sebuah kontak, atau memang benar bahwa mereka telah menggunakan jasa Appleby selama bertahun-tahun.

Meski demikian, ini tetaplah indikasi bagus ihwal dari mana saja pengguna jasa Appleby berasal.

(Baca juga: Begini Perbedaan Pembukaan Kuenya Ayu dan Gigieat Cake, Netizen: Kayak Bumi Sama Langit!)

Di lihat dari daftar tersebut, banyak klien Appleby bearsal dari Inggris, Tiongkok, dan Hongkong.

Namun yang mengejutkan, jumlah terbesar, lebih dari 30 ribu, berasal dari Amerika Serikat (AS).

Beragam pihak yang terdaftar menggunakan jasa perusahaan 'lepas pantai' dapat mendapatkan sejumlah fasilitas.

Fasilitas yang dapat digunakan berupa menyimpan aset seperti properti, pesawat terbang, kapal pesiar, dan kemampuan untuk berinvestasi pada sejumlah saham dan keuntungan.

Yuridiksi yang paling populer dalam aktivitas semacam ini berada di Bermuda dan Kepulauan Cayman.

2 negara di atas merupakan bagian dari British Overseas Territories.

(Baca juga: Baru Melahirkan, Ini Sederet Bukti Olla Ramlan yang Selalu Tampil Cantik Memukau, Pesonanya Nggak Abis-abis!)

Ini merupakan wilayah Britania Raya yang walaupun bukan merupakan bagian dari Britania Raya, akan tetapi tetap berada dalam yurudiksinya.

Selain itu, British Virgin Islands dan Pulau Man, juga populer di kalangan klien Appleby.

(Baca juga: Wanita Cantik Ini Dulunya Sering Ngelenong, Begini Penampilan Cantiknya Kala Bersuamikan Bule, Cantiknya Kebangetan!)

2. Lalu, Siapa yang Pertama Dapatkan Paradise Papers?

Bocoran dokumen ini diperoleh oleh surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung.

Ini adalah surat kabar yang menerima Panama Papers tahun lalu.

Süddeutsche Zeitung kemudian berbagi materi ini dengan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

ICIJ merupakan sebuah organisasi yang berbasis di AS.

(Baca juga: 5 Berita Populer, Penampilan Kakak Ipar Kahiyang Ayu Hingga Nama Bayi yang Dilarang )

Merekalah yang mengkoordinasikan kerja sama berskala global ini.

Hingga berita ini diturunkan, Süddeutsche Zeitung belum dan tak akan mendiskusikan soal sumber dari mana bocoran dokumen ini berasal.

(Baca juga: Barry Sempat Gagal Nikah Dengan Mytha, Ternyata Ini Penyebabnya)

3. Siapa Saja yang Dapat Melihat Dokumen Ini?

Ada 96 mitra media dalam projek ambisius yang berusaha membongkar kebusukan para konglomerat di seluruh dunia.

Sebanyak 381 wartawan dari 67 negara telah menganalisis materi bocoran tersebut.

Mereka saling membantu, bekerja di 6 benua dalam 30 bahasa.

Paradise Papers dirilis pada 5 November 2017.

Berdasarkan pengamatan wartawan Grid.ID dari situs ICIJ, ada 4 orang Indonesia yang membantu dalam projek Paradise Papers ini.

(Baca juga: Kahiyang Ayu Bakal Jadi Menantu, Begini nih Potret Hangat Keluarga Calon Besan Presiden)

Banyak anggota tim dalam projek ini yang menghabiskan hampir 1 tahun menggunakan platform online untuk berkomunikasi dan berbagi dokumen.

Sejumlah wartawan melacak catatan pengadilan; memperoleh pengungkapan keuangan politisi di Afrika, Eropa, serta Amerika Utara dan Latin; mengajukan hak kebebasan atas informasi; hingga melakukan ratusan wawancara dengan pakar pajak, pembuat kebijakan, dan beragam pihak di dalam industri.

(Baca juga: Seleb Terpopuler: Perubahan Drastis Jennifer Dunn, 5 Artis Cantik Tattooan Sampai Kelakukan Verrel Bramasta Ciuman dan Suapan dengan Natasha Wilona)

4. Jadi, Siapa yang Akan Disasar, Individu atau Perusahaan?

Kembali dikutip dari The Guardian, Paradise Papers akan menyasar kedua pihak tersebut.

Mereka semua dipersatukan oleh satu hal.

Dan itu adalah uang!

Beberapa perusahaan multinasional terbesar juga termasuk dalam bocoran dokumen ini.

(Baca juga: Hindari Polisi Saat Operasi Zebra, Pemuda Ini Malah Meninggal Dunia, Diduga Hal Ini Penyebabnya)

Dalama Paradise Papers termasuk perusahaan Apple, Nike, Facebook, serta beberapa orang terkaya di dunia.

Mulai dari ratu hingga korporat tamak, dari bintang komedi hingga artis yang hidup dalam hingar-bingar Hollywood.

(Baca juga: Sempat Ditutup-tutupi, Kezia Karamoy Akhirnya Akui Sudah Melahirkan! Inilah Foto-foto Perdana Bayi Mungil Kezia dan Axcel!)

5. Apa yang Sebenarnya Ingin Ditunjukkan Paradise Papers?

Dokumen-dokumen mengejutkan ini ingin menunjukkan imperium 'lepas pantai' sesungguhnya yang jauh lebih besar dan sungguh rumit daripada yang dipikirkan selama ini oleh beragam pihak.

Dan bahkan perusahaan seperti Appleby, yang membanggakan dirinya sebagai pembawa standar di lapangan, ternyata telah melanggar peraturan yang justru mencoba membuat aturan dalam industri semacam ini.

Paradise Papers menetapkan berbagai cara yang ditempuh sejumlah individu dan perusahaan nakal yang ingin menghindari pajak dengan menggunakan struktur buatan.

Kembali dikutip dari The Guardian, situs The Guardian kemudian melemparkan pernyataan seperti ini.

(Baca juga: Istri Kembali dari Malaysia, Selingkuhan Minta Dinikahi, Kisah Cinta Terlarang Ryan Berakhir Tragis)

"Sekema ini pada kenyataannya menjadi legal bila dijalankan dengan benar."

"Akan tetapi banyak yang tampaknya tak seperti itu."

"Dan sejumlah politisi di seluruh dunia mulai bertanya, apakah mereka harus dilarang."

"Apakah mereka adil?"

Apakah mereka bermoral?"

(Baca juga: Baru Berusia 3 Hari, Begini nih Lucunya si Mungil Adreena Hana Hutapea Putri Olla Ramlan, Gemes Parah!)

Pertanyaan mendasar yang diajukan oleh Paradise Papers seperti ini.

"Apakah penghindaran pajak dalam segala bentuknya harus dibiarkan begitu saja?"

(Baca juga: Premium, Aksi Sera Amane, Digituin 2 Orang Jepang di Hotel, Mulut Disumpal Logam, Inilah Alasannya Jadi Artis Film Begituan, Lihat Foto dan Videonya)

6. Penasaran Apa Komentar Appleby Tentang Kasus Ini?

Perusahaan tersebut telah membantah telah melakukan kesalahan.

Entah hal itu pada diri mereka sendiri atau kepada sejumlah klien.

Appleby kini telah sepakat untuk mengambil bagian dalam penyelidikan formal terkait pengungkapan yang sangat mengejutkan ini.

Sementara Estera, hingga berita ini diturunkan, masih menolak berkomentar.(*)