Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – Bocah SD 12 tahun tega bunuh tetangganya hanya karena tidak terima ditegur.
Miris tentunya, karena bocah SD 12 tahun tega bunuh tetangganya sendiri hanya karena kesal telah ditegur.
Sudah biasa jika anak-anak akan ditegur ketika melakukan kesalahan, tapi bocah SD 12 tahun tega bunuh tetangganya setelah ia ditegur gara-gara membuat gaduh di acara hajatan.
Baca Juga : Suami Dibakar Istri Lantaran Tak Berikan Password Ponsel, Sebelumnya Sempat Lakukan Kekerasan
Peristiwa ini terjadi di Desa Warukapas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, pekan lalu.
Kejadian ini terjadi begitu cepat.
Pelaku berinisial H diketahui marah setelah ditegur oleh korban.
Baca Juga : Kekerasan dalam Pacaran yang Masih Terabaikan!
Sementara itu, korban bernama Novel Kalengkongan (32) adalah tetangga pelaku.
Berikut adalah beberapa fakta dari kasus ini:
1. Ngambek karena ditegur
Diketahui bahwa di daerah tempat tinggal pelaku dan korban tengah diadakan hajatan.
Pelaku atau H melewati jalanan di kampung yang tengah ada hajatan di situ menggunakan motor.
Karena suara bising yang ditimbulkannya, korban lantas menegur H.
Baca Juga : Buka Suara Soal Pengakuan Sang Putri yang Alami Kekerasan Karenanya, Ibu Angbeen Rishi: Itu Bukan Angbeen!
Di luar dugaan, H justru melawan dan korban menampar pipi H.
2. Menusuk dengan pisau
Setelah kejadian H ditampar oleh korban, lantas pemilik rumah menyuruh H untuk pulang.
Baca Juga : Ibunda Angbeen Rishi Bantah Lakukan Kekerasan Kepada Putrinya
Sampainya d rumah, H mengambil pisau dari dalam tas kakaknya lalu kembali ke lokasi di mana korban berada.
Melihat korban tengah buah air kecil di sebelah mobil, H lalu menikamnya dengan pisau yang ia baa lalu berlari kabur.
3. Korban sempat diselamatkan
Baca Juga : Tak Direstui dengan Adly Fairuz, Angbeen Rishi Mengaku Sampai Mendapat Kekerasan dari Ibunda!
Korban lantas di bawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke RSUD Walanda Maramis Airmadidi, Minahasa Utara pada Kamis (17/1/19).
Korban bahkan sempat pulang kerumah namun kembali mendapat penanganan pada Jumat (18/1/19).
Korban mengeluh sakit perut san muntah-muntah, dan dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat penanganan.
4. Pelaku pernah terlibat pelecehan seksual
Kapolsek AKP Fenti Kawulur mengatakan bahwa H pernah terlibat kasus pelecehan seksual pada gadis di bawah umur.
"Setelah kita gali ternyata anak ini sudah pernah terlibat kasus pelecehan kepada anak di bawah umur, jadi track record-nya memang sudah nakal," ujarnya.
Baca Juga : Kangsadal Pipitpakdee, Mantan Istri Sultan Muhammad V yang Diduga Cerai Karena Tindak Kekerasan Rumah Tangga
5. Korban masih bersaudara dengan pelaku
Ternyata korban masih memiliki hubungan saudara dengan pelaku.
AKP Fenti Kawulur mengatakan.
Baca Juga : Siapa Sih yang Tak Mau Memiliki Kulit yang Cantik, Cerah, dan Sehat?
"Korban sudah sering menegur tersangka untuk menyuruh pulang, selayaknya orangtua kepada anak-anak, karena ternyata masih terikat saudara dengan mama tersangka,".
(*)