"Dua tahun yang lalu, saya bisa melihat dengan sangat jelas, tapi saat mengambil PT3 saya, mataku tiba-tiba mulai mengalami masalah. Saya dirawat dan dioperasi di Rumah Sakit Selayang, dan penglihatan saya kembali normal," kata siswa itu.
Kemudian tanggal 23 Oktober 2017, dia melihat penglihatannya terhalang oleh bercak hitam dan menjadi sangat kabur saat sedang di sekolah.
Dia pun segera menelepon ibunya dan keesokan harinya pergi ke rumah sakit.
(BACA: Yuki Kato Salut Pernikahan Anak Jokowi Sarat Nuansa Lokal)
Di sana, dokter mengatakan kesempatan untuk mendapatkan kembali penglihatannya sangat kecil.
Jadi, pada tanggal 27 Oktober, Khairulimran menjalani operasi empat jam untuk memperbaiki korneanya.
Yang mengharukan adalah dia berkata pada orang tuanya ingin melihat wajah mereka untuk terakhir kali sebelum masuk ruang operasi.
Saat ini ia sedang dalam masa pemulihan walau kemungkinannya kecil.
Harusnya dia mengambil 9 mata pelajaran.
Namun karena masalah penglihatannya, ia harus menggugurkan 1 mata pelajaran yaitu visual art.
Saat ini dia harus menjalani prosedur yang mengharuskannya beristirahat selama 15 jam sehari untuk menyembuhkan korneanya.(*)