Dalam prosesinya pertama kali yang dilakukan adalah calon mempelai wanita melakukan sungkeman kepada kedua orang tua.
Dilanjutkan penyiraman ketika peralatan memanglah sudah siap silakukan.
Kemudian yang pertama siraman dilakukan ayahanda lalu dilanjutkan oleh ibunda.
Hingga yang terahir dilakukan oleh perias pengantin.
( BACA : Masuk Rumah Sakit Jelang Pernikahan, Barry Maheswara Hubungi Mytha Dengan Cara Unik ini )
Dalam Filososfinya sebenarnya jumlah orang yang memandikan tidak dibatasi.
Namun menurut kepercayaan semakin banyak semakin bagus asalkan jumlahnya ganjil.
Namun untuk menghindari pengantin kedinginan ditentukan jumlahnya menjadi tujuh orang dalam bahasa jawa yang artinya pitu dan diartikan pitulungan( pertolongan).
Seusai itu, mempelai wanita dibopong oleh ayah menuju kamar pengantin untuk selanjutnya ngerik.
Namun sebelum itu, utusan besan menyerahkan rambut mempelai pria untuk disatukan dengan potongan rambut mempelai wanita.
Gabungan guntingan rambut itu lalu dikubur di halaman samping atau belakang rumah.
Tanam rikmo bertujuan untuk mengubur semua hal buruk supaya kelak mendapat kebaikan dan kebahagian dalam berumah tangga.
Hingga yang terakhir yaitu dulangan pungkasan dimana calon mempelai wanita akan mendapat suapan terakhir dari kedua orang tua.
Dulangan pungkasan tersebut mencerminkan putusnya kewajiban orang tua memberi penghidupan kepada putrinya yang akan hidup mandiri bersama suaminya.
(*)