Sejumlah usaha yang tidak bisa menyaingi kecepatan perkembangan ini terpaksa harus mengibarkan bendera putih dan menyerah pada keadaan.
Tidak hanya usaha kecil saja yang menyerah, sejumlah badan usaha besar pun turut menyerah.
Berbeda dengan Bank Rakyat Indonesia, bank yang terlahir pada 16 Desember 1895 ini justru menjawab tantangan ini dengan sejumlah langkah.
Langkah pertama yang dilakukan adalah turut serta dalam budaya baru yang ada di masyarakat, budaya digital.
Masyarakat semakin mengenal digital, mereka semakin fasih dalam memanfaatkan teknologi.
BRI pun bertransformasi untuk dapat semakin mengenali masyarakat dengan sangat baik.
Langkah kedua yang dipilih oleh BRI memberikan semua yang terbaik bagi nasabah.
Bentuk layanan baru dalam bentuk digital dihadirkan oleh BRI agar dapat menjangkau setiap nasabah di manapun mereka berada dan kepuasan nasabah pun menjadi prioritas BRI.
Semua perkembangan dan transformasi BRI dilakukan secara menyeluruh.
Untuk memberikan pelayanan yang semakin baik, tentu sumber daya manusia yang ada di dalamnya juga harus menjadi semakin baik.
Karena itulah langkah ketiga yang dipilih oleh BRI adalah kedigdayaan sumber daya manusia.
Dengan ketiga langkah inilah BRI menjawab semua tantangan teknologi yang ada.