Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID - Karya busana dari sosok desainer muda Dini Pratiwi Ira atau akrab disapa dengan DINIIRA kini memang sudah mulai tak diragukan lagi.
Mengingat kini banyak fashionista yang menjadi langganannya termasuk juga beberapa selebriti di Indonesia seperti Nindy Ayunda, Isyana Sarasvati hingga Raisa Andriana.
Namun siapa sangka di balik kesuksesannya menjadi seorang desainer ternyata wanita berhijab ini adalah seorang psikolog yang awalnya tak pernah terpikir untuk berprofesi sebagai desainer seperti sekarang.
Ditemui Grid.ID pada hari Senin (06/11), di workshop miliknya yang berada di kawasan Bintaro, Jakarta. DINIIRA menyempatkan berbagi kisah suksesnya sembari menyelesaikan pekerjaan di ruang kerjanya.
(Ingin Memulai Bisnis Baju dengan Label Sendiri? Ini Tips Suksesnya dari Desainer Diniira )
"Dari dulu sebenarnya memang sudah suka fashion padahal kuliah bukan di bidang itu, ditambah dulu ada temen yang ngajak usaha untuk bikin tempat seperti modeste yang bisa melayani custom baju sesuai dengan apa yang diminta si customer, ditambah dulu aku juga hobi jahit baju sendiri tapi kepentok dengan gambar aku yang nggak terlalu bagus, jadi kadang suka beda hasil yang aku gambar dengan tukang jahit bikin, jadi aku berpikir aku harus punya karyawan sendiri biar bisa tentuin desain seperti apa yang aku mau," kenangnya.
Impian untuk menjadi seorang desainer juga diinginkan oleh DINIIRA karena dirinya ingin membuat sebuah busana yang setiap wanita inginkan untuk dapat terlihat elegan.
"Karena kadang aku pernah merasa kecewa dengan hasil jahitan orang yang nggak sesuai dengan apa yang aku inginkan, aku jadi bertekad ingin membuat baju yang orang lain minta, bahkan harus lebih bagus daripada ekspektasinya," ungkap wanita pemilik label DINIIRA ini.
Hasrat untuk menjadi desainer juga terlihat tatkala dirinya rela menghabiskan sebagian uang jajannya semasa kuliah hanya untuk membeli majalah fashion atau ke tukang jahit.
Padahal anak-anak remaja lainnya sedang asyik menghabiskan uang dan waktu mereka untuk nongkrong dan belanja.