Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Banjir bandang di Gowa serta sejumlah kota di Sulawesi Selatan rupanya membawa kisah sendu tentang Nenek Nurjannah yang fotonya viral saat pertaruhkan nyawa demi cucu tercinta.
Nenek Nurjannah yang fotonya viral itu tampak sedang berusaha menyelamatkan sang cucu yang hampir terseret banjir bandang di Gowa.
Tak banyak yang tahu, Nenek Nurjannah yang fotonya viral saat banjir bandang di Gowa itu bukanlah orang biasa, sepak terjangnya dalam menjalani kehidupan bisa memberikan inspirasi bagi wanita-wanita di luar sana.
Baca Juga : Demi Selamatkan Keluarga, Hamzah Tewas Terseret Longsor Sejauh 5 Kilometer di Gowa
Sebelumnya telah dikabarkan bahwa sebagian wilayah di Sulawesi Selatan mengalami bencana banjir Bandang pada Selasa (22/1/2019).
Melansir Kompas.com, Nurjannah Djalil (70) wanita kelahiran Mei 1963 menjadi viral di media sosial saat menyelamatkan cucu semata wayangnya, Waliziab Muhammad Nur (2) saat bencana banjir itu terjadi.
Nenek Nurjannah sempat selamat setelah 3 jam bertahan dengan memeluk pohon jati putih sembari menggendong sang cucu.
Beruntung, datanglah warga sekitar yang kemudian menolong nenek dan cucunya ini.
Sempat terendam banjir bandang karena meluapnya Sungai Jeneberang di Kelurahan Pangkabinanga selama 3 jam, Nurjanna Djalil lalu mendapat pertolongan pertama di klinik.
Malang tak dapat ditolak, pada keesokan harinya, Rabu (23/1/2019), Nenek Nurjannah harus dilarikan ke RSUD Syech Yusuf Sungguminasa dan dinyatakan meninggal hari itu juga.
Baca Juga : Detik-detik Penyelamatan Bayi yang Terjebak Banjir Bandang di Gowa, Warga Hanya Andalkan Seutas Tali
Kabar ini terungkap dari postingan Twitter @SupirPete2 pada Rabu (23/1/2019) lalu yang menampakkan unggahan Instagram @anandadina.
Dalam unggahan itu, terungkap bahwa Nenek Nurjannah meninggal lantaran terkena serangan jantung.
Tak banyak yang tahu ibu dari 4 orang anak ini bukanlah sosok biasa.
Baca Juga : Banjir di Gowa Sulawesi Selatan Capai Atap Rumah, Warga Ramai-ramai Selamatkan Diri
Ia ternyata seorang mantan reporter.
Nenek Nurjannah diketahui pernah menjadi reporter TVRI Ujung Pandang.
Namun pada akhirnya ia memilih untuk pulang mengabdi ke kampung halaman.
Baca Juga : Hujan Deras Terjang Sulawesi Selatan dan Sebabkan Sungai Meluap, Jembatan di Gowa Ambruk Terbawa Arus
Hingga maut merenggut jiwanya, Nenek Nurjannah masih menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (Kabid Paud) Dinas Pendidikan Kota Palopo.
Di mata keluarga, Nenek Nurjannah adalah orang tua tunggal yang sangat gigih soal pendidikan anak-anaknya selama puluhan tahun.
Ia membesarkan anak-anaknya seorang diri meski harus banting tulang.
Baca Juga : Lagi, Remaja Wanita di Gowa Lakukan Penganiayaan Terhadap Gadis Muda, Videonya Pun Viral
Namun, usahanya itu tidaklah sia-sia, dua anak Nenek Nurjannah berhasil menjadi dokter.
Sementara, dua orang anak Nenek Nurjannah lainnya kini masih berstatus mahasiswi di perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Makassar.
"Beliau adalah sosok orang tua kami di mana dengan segala keterbatasan, tetap menyekolahkan anak-anaknya, meski harus berutang kiri kanan," kata Nurfadiansyah (30) seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Senin, (28/1/2019).
Baca Juga : Mirip Kisah Akmal Remaja Asal Gowa, Pria Ini Juga Keluarkan Bola Seukuran Telur dari Dalam Perutnya
Seperti diketahui, banjir bandang yang terjadi di Sulawesi selatan ini terjadi akibat bencana longsor di beberapa titik.
Melansir Tribun Timur, longsor tersebut akhirnya memicu dibukanya pintu air bendungan Bili-bili yang mengakibatkan sungai Jeneberang meluap.
Akibatnya, debit air sungai Jeneberang yang besar pun menenggelamkan sejumlah pemukiman penduduk di kabupaten Gowa, Kabipaten Maros, Kota Makassar, Kabupaten Takalar, hingga Kabupaten Janeponto.
(*)