"Saya kemudian mencekiknya.
Ketika saya sadar akan perbuatan saya, ternyata putri saya sudah meninggal," ratap ibu Ayse.
Pernyataan pelaku dikuatkan oleh rekan kerja Ayse yang berkata, remaja itu selalu bercerita bahwa dia takut pulang karena ibunya yang pemarah.
Teman yang tak disebutkan identitasnya itu berujar sebelum tewas, Ayse sempat berkata ibunya tidak senang dia sering pulang malam, dan mereka selalu bertengkar.
"Ayse adalah pribadi yang ceria.
Namun, dia selalu mengatakan kepada kami bahwa ibunya terlalu memberikan banyak beban," ujar teman tersebut.
"Sepekan lalu, dia berkata kepada saya jika dia mati, itu semua karena ibunya.
Dia mengaku sering iri dengan ibu yang akur dengan anaknya," lanjutnya.
Lebih lanjut polisi memaparkan, penyelidikan masih dilangsungkan dengan ayah Ayse dilaporkan telah dibawa untuk dimintai keterangan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Seorang Ibu Cekik Putrinya hingga Tewas karena Pulang Terlambat"