Find Us On Social Media :

UGM Meneliti Dampak Ekonomi dan Sosial Mobile Internet di Indonesia, Berharap Jadi Masukan Ke Pemerintah

By Way, Jumat, 10 November 2017 | 16:33 WIB

mobile internet

Grid.ID-Makin meluasnya penetrasi internet di Indonesia mendasari Fakultas Ekonomika and Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan riset dengan tema Dampak Mobile Internet terhadap Pengembangan Ekonomi Sosial di Indonesia.

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yang dimulai sejak Agustus 2017 dan akan berakhir pada Januari 2018.

Bekerjasama dengan Indosat Ooredoo sebagai bagian dari ulang tahun ke-50, penelitian ini dikatakan bersifat independen untuk mendapatkan data sebenarnya tentang dampak perkembangan mobile internet di Indonesia.

Tim peneliti UGM dipimpin oleh Prof Prof. Bambang Riyanto, LS, MBA, Phd, bersama tim yang terdiri dari Doktor di bidangnya seperti bidang ekonomi makro, eknomi mikro, ekonomi perilaku, dan sosial, melakukan pemaparan risetnya di Jakarta (9/11/2017).

(Baca :  Kontroversial! Restoran Ini Wajibkan Pengunjungnya Makan Dalam Keadaan Telanjang!  )

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah partisipan 1800 responden.

Riset dilakukan di beberapa daerah di Indonesia yakni Solo, Wonogiri, Medan, Makassar, dan Ternate.

Daerah-daerah itu sudah dipilih untuk mewakili wiklayah dengan penetrasi mobile internet yang rendah dan tinggi.

Luasnya Dampak Mobile Internet

Latar belakang dilakukan riset ini adalah karena meluasnya penggunaan mobile internet di Indonesia telah membawa dampak yang luas yang cukup luas.

Contohnya adalah munculnya Uber, Grab, GoJek, Go Food, Go Send, yang mencerminkan kecerdikan beberapa enterprenur menangkat peluang yang ada, sehingga memberi peluang kerja bagi berbagai kalangan. 

Dampak lain meluasnya mobile internet adalah terbukanya akses bagi para pemain UKM untuk akses pasar 

Selain itu, perdagangan via internet juga sangat meningkat pesat, yang membuat beberapa beberapa gerai retail besar gulung tikar (Ramayana, Lotus, Debenhams, Mark and Spencer). 

(Baca :  Hindari Kebiasaan Buruk Ini Saat Sarapan, Bisa Bikin Pinggang Melebar loh )

Bagi pemerintah, riset ini juga penting untuk melihat besarnya potensi pajak seperti dari bisnis on-line shop, providers jaringan, aplikasi, dan situs pencari.

Menurut para peneliti, penggunaan mobile internet ini diduga berdampak terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat di tingkat individu, perusahaan, dan pemerintah. 

Contoh dampak positif mobile internet adalah peningkatan potensi pendapatan rumah tangga dan kemudahan akses informasi bagi masyarakat. 

Namun disadari, mobile internet juga memiliki pengaruh negatif seperti maraknya peredaran berita bohong, penipuan melalui internet, hate group ad, dan adiksi (addiction).

Latar belakang riset lainya adalah munculnya potensi dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan.

(Baca :  Wow, Aldi Taher Ingin Lagu Cancer Go Away Ciptaannya Dinyanyikan Justin Bieber! )

Contohnya adalah penyebaran berita-berita palsu/bohong (hoax) yang meresahkan, jugakonten porno di aplikasi populer (whatsapp).

Selain itu ada penyebaran ujaran kebencian, terorisme (yang mengakibatkan penutupan telegram), hate and divisive ad. 

Bahkan dampak negatif ini juga berdampak sosial, dengan munculnya pola hubungan keluarga atau pertemanan yang kurang sehat.

Meski ada penilaian bahwa perkembangan regulasi kalah cepat dengan perkembangan teknologi, namun, pemerintah terlihat telah mengambil beberapa langkah penting seperti kewajiban regisitrasi pelanggan beradasar KTP dan NIK, serta ketegasan memblokir media soaial yang tak ikut aturan di Indonesia. 

Berdasar berbagai latar belakang itu, maka riset ini bertujuan untuk mengkaji dampak ekonomi dan sosial dari mobile internet pada masyarakat.

Selain melihat dampaknya pada masyarakat, peneliti juga akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam memperkuat dampak positif dari mobile internet terhadap masyarakat. (*)