Di dalam klarifikasi tersebut, kata Dwiki, penjual menjelaskan bahwa harga nasi goreng tersebut senilai Rp 25.000 dan es teh manis Rp 5.000.
Tidak berhenti sampai di situ, Dwiki pun mengaku telah mendapatkan beberapa peringatan hingga ancaman.
“Setelah peringatan pertama, saya posting lagi. Teman-teman saya juga diteror. Sampai semalam tadi, saya masih dapat ancaman. Dia ngakunya pemilik dagangan, dan katanya punya banyak backingan, lalu mau cari saya dan datangi kampus saya. Tapi sampai saat ini saya diam saja. Saya juga udah komunikasi dengan teman-teman saya yang mengerti hukum,” kata dia.
Dwiki berharap kejadian tersebut tidak terulang.
Sehingga, kata dia, harapannya ada standarisasi harga dari paguyuban pedagang di Malioboro.
“Kalau harga mahal bisa sesuaikan dengan tempat dan kualitas makanan. Terus juga dilampirkan daftar menu dan harga. Saya harap, Yogya selalu berhati nyaman dan jangan berhenti nyaman pada siapa pun,” ujarnya. (*)
Berita Ini Pernah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Cerita Dwiki Tentang Mahalnya Nasi Goreng di Malioboro"