Find Us On Social Media :

Perawat ini Divonis Penjara Seumur Hidup Setelah Membunuh 2 Pasiennya, Namun Sebuah Investigasi Ungkap Fakta Mencengangkan ini

By Aditya Prasanda, Sabtu, 11 November 2017 | 15:18 WIB

Niels Hoegel

Laporan wartawan Grid.ID, Aditya Prasanda

Grid.ID - Ia mengaku sebagai salah satu pembunuh terbesar.

Tak tangung-tanggung, dalam waktu enam tahun ia membunuh 100 orang pasien.

Niels Hoegel, seorang perawat asal Jerman kedapatan membunuh dua orang pasiennya dengan obat berdosis tinggi.

Ia divonis hukuman penjara seumur hidup oleh hakim setempat atas perbuatannya itu.

Bentuk Jari Bisa Tunjukkan Kepribadianmu, Seperti Apa?

Namun sebuah investigasi mengungkap sebuah fakta lain yang mencengangkan

Ia diperkirakan telah melakukan pembunuhan atas 100 orang pasien lainnya.

Dalam pengakuannya, Hoegel mengungkap bahwa ia telah memberikan obat untuk penyakit jantung, Gilurytmal pada setiap pasiennya.

Obat itu ia berikan dalam dosis lebih.

Diapit ABG-ABG Ganteng, Ternyata Begini Penampilan Ayu Ting Ting, Wah Menang Banyak!

Cara itu digunakan Hoegel untuk memberikan kesan pada rekannya bahwa Hoegel bisa menyelamatkan nyawa pasien yang kritis.

Namun nahas sangat banyak pasien yang meninggal di tangannya.

Hoegel mengaku melakukan hal itu untuk mendapatkan sensasi menyelamatkan pasien yang kritis.

Miris, dalam suratnya, Hoegel menulis betapa ia sangat mencintai pekerjaannya itu.

Isak Tangis Warnai Pemakamannya, Ini Sosok Dokter Letty yang Ditembak Mati Suaminya: Selalu Ramah dan Murah Senyum

Baginya saat-saat pasien dalam kondisi kritis adalah momen terindah dalam hidup Hoegel.

"Saya berbicara dengan mereka, tertawa bersama mereka, dan mendukung mereka dalam masa-masa sulit," Ungkapnya.

Hoegel kini harus menghadapi tuduhan pembunuhan terhadap 38 pasien di Oldenburg dan 62 di Delmenhorst tahun 1999-2005.

Aksinya berhenti ketika seorang rekannya mengetahui pria berusia 40 tahun itu memberikan obat jantung ke pasien pada 2005.

"Saya memang salah satu pembunuh terbesar," tulis Hoegel dalam suratnya. (*)