Find Us On Social Media :

Gila, Ratusan Orang Akan Meninggal Hanya Gara-gara Saudi Tak Lakukan ini

By Aditya Prasanda, Sabtu, 11 November 2017 | 16:18 WIB

Dua orang anak sedang berada di bekas reruntuhan rumah di Provinsi Hajjah, Yaman. Arab Saudi menggelar operasi udara di wilayah tersebut, dan menewaskan 30 orang

Grid.ID - Ratusan orang Yaman yang menderita sakit parah diperkirakan akan meninggal dalam sepekan ke depan, kecuali Arab Saudi membuka blokadenya dan mengizinkan pengiriman suplai medis ke negara itu.

Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (9/11/2017), seorang dokter rumah sakit di ibu kota, Abdulrahman Al Ansi, mengatakan, semua apotek di Sana'a mengalami kekurangan obat-obatan untuk penyakit kritis, termasuk kanker, diabetes, dan gagal ginjal.

"Kami sangat kekurangan persediaan obat dan tidak akan punya obat penghilang rasa sakit, insulin, dan obat-obatan spesialis khusus pasien kami," katanya.

Sebelumnya, Ali, pasien berusia dua tahun yang menderita leukemia limfositik akut, meninggal akibat ketiadaan obat.

Isak Tangis Warnai Pemakamannya, Ini Sosok Dokter Letty yang Ditembak Mati Suaminya: Selalu Ramah dan Murah Senyum

Abdulrahman berharap Pemerintah Saudi membuka perbatasan serta membiarkan pasokan makanan dan obat-obatan sehingga pasien dapat diselamatkan.

"Bahkan, penderita diabetes akan mati. Ratusan orang akan meninggal pada pekan depan," ucapnya.

Ketegangan Arab Saudi dan Yaman sudah berlangsung sejak 2015. 

Kerajaan Saudi semakin memperketat blokade, baik di wilayah udara, darat, maupun laut, menyusul adanya serangan rudal dari pemberontak Houthi pada pekan lalu.

Demi Engku Emran, Laudya Cynthia Bella Rela Kenakan Pakaian Seperti ini!

Arab Saudi terus melancarkan aksi militer untuk memberantas kelompok pemberontak Houthi yang menguasai Yaman.

Sebanyak 16 rudal dari jet tempur Saudi telah menyasar Kampung Hiran di Provinsi Hajjah, Selasa lalu. 

Serangan itu menewaskan 30 orang, termasuk wanita dan anak-anak. (*)

(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul: Ratusan Orang Bisa Meninggal Pekan Depan jika Saudi Tak Lakukan Ini...)