Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Teror kain api di Semarang yang menghebohkan publik akhir-akhir ini memiliki berbagai macam fakta.
Salah satu fakta terkait teror kain api di Semarang adalah korban bersifat acak bahkan tidak memiliki permusuhan tertentu.
Berdasarkan salah satu fakta teror kain api di Semarang tersebut, Gubernur Jawa Tengah sampai harus membentuk tim khusus untuk memburu pelaku.
Baca Juga : Puluhan Mobil di Semarang Diteror Kain Api, Motor Juga Dibikin Hangus
Diketahui sebelumnya tengah terjadi teror kain api yang terjadi di area Jawa Tengah.
Teror ini dilakukan dengan cara membakar kain yang lalu ditempelkan ke kendaaraan masyarakat yang terpakir di area rumah.
Dikutip dari Kompas TV di Youtube dan Tribun Jateng, berikut Grid.ID rangkum lima fakta terkait teror kain api di Semarang.
Baca Juga : Marak Teror Kain Api, Belasan Kendaraan Di Semarang Terbakar Secara Misterius
1. Pelaku menggunakan kain yang dilumuri bensin atau minyak tanah
Dikutip dari Tribun Jateng, diketahui berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, para pelaku menggunakan kain yang sudah dilumuri bahan bakar.
Pada salah satu kasus yang terjadi di Semarang Timur, korban mengatakan pelaku menggunakan bahan bakar pertalite yang sudah dikantongi plastik.
"Dilempar di kaca. Tadi plastiknya masih nempel di kaca. Baunya seperti pertalite," sebut seorang warga sekitar kejadian, Jan Sukiyatno (49).
Baca Juga : Teror Pembakaran Kendaraan di Semarang, Pelaku Gunakan Kain yang Dibasahi Minyak dan Beraksi Saat Dini Hari
2. Pemilihan korban diketahui acak
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan pihaknya belum mengetahui motif pelaku.
Berdasarkan data yang dihimpun dan keterangan dari pihak kepolisian, pelaku melakukan aksinya secara acak.
Bahkan dari keterangan korban diketahui tidak ada yang memiliki permusuhan tertentu di sekitarnya.
Baca Juga : Imlek 2019: Menengok Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Semarang yang Diawali dengan Cara Tahlillan
Dalam wawancaranya dengan Kompas TV, Ganjar menyebutkan kalau para korban tidak ada korelasi politik tertentu.
Sempat ada dugaan sebelumnya kalau kendaraan yang dibakar hanya yang berada di luar garasi saja.
Namun dugaan tersebut terbantahkan karena beberpa kendaraan yang dibakar berada di dalam garasi.
Total hingga saat ini sudah ada 19 kendaran bermotor yang terkena teror kain api tersebut. 3. Aksi pelaku tergolong rapi
Ganjar menyebutkan kalau aksi pelaku tergolong rapi.
Fakta ini muncul karena di tiap tempat kejadian perkara hampir tidak ada jejak pelaku yang tersisa.
Pelaku diketahui hanya membakar kendaraan motor dan tidak mencuri apapun dari korban.
Meski sempat terekam cctv, pelaku yang menggunakan atribut lengkap sulit diketahui identitasnya.
4. Hanya di Jawa Tengah terutama sekitar Semarang
Kejadian teror kain api yang merusak kendaraan motor para korban hingga saat ini hanya terjadi di Jawa Tengah.
Meski para korban diketahui tidak terpola, namun berdasarkan data yang ada pelaku hanya beraksi di sekitar kota Semarang.
Kota lain yang terkena imbas teror kain api ini merupakan Kota Kendal dan Kabupaten Semarang yang masih berdekatan dengan Kota Semarang.
Ganjar menyebutkan tiga lokasi tersebut tidak pernah mengalami keributan ataupun masalah politik tertentu.
Baca Juga : Longsor di Magelang, Jalur Bus Semarang-Cilacap Dialihkan Lewat Yogyakarta
Oleh karena itu, Gubernur Jawa Tengah tersebut bertanya-tanya tentang motif pelaku.
5. Ganjar bentuk tim khusus
Dikutip dari Kompas TV dan Tribun Jateng, Ganjar Pranowo dan Polrestabes Semarang membentuk tim khusus untuk memburu pelaku teror kain api.
Wakil Kepala Polrestabes Semarang AKBP Enrico Silalahi mengatakan, tim khusus ini sudah bekerja mencari petunjuk siapa pelaku dan apa motif dari pembakaran mobil yang dilakukan secara acak tersebut.
Baca Juga : Pelaku Penembakan di Semarang Langsung Dibawa ke RSJ Setelah Ditangkap, Ini Sebabnya
"Kami sudah bentuk tim khusus, sudah bekerja mencari pelakunya," kata Enrico.
Enrico mengatakan, selain membentuk tim khusus, dia memerintahkan Tim Elang Polrestabes Semarang untuk meningkatkan patroli di wilayah rawan khususnya daerah pinggiran Kota Semarang.
"Kejadian ini tidak cuma di tengah kota tapi justru di pinggiran kota," kata Enrico.
"Tim Elang sudah saya perintahkan untuk intenskan patroli ke daerah pinggiran," katanya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji meminta masyarakat Kota Semarang agar tenang dan tidak panik menyikapi maraknya aksi pembakaran mobil akhir-akhir ini.
"Tidak usah resah, kami Polrestabes Semarang tidak akan mundur. Akan kami ungkap," ujar Abi, sapaannya, Kamis (31/1).
Baca Juga : Intip Sederhana dan Modisnya Iriana Jokowi Pakai Sepatu Kets Saat Blusukan Ke Semarang
Abi menyebut, pihaknya saat ini masih menyelidiki peristiwa ini untuk mengetahui apa motif pelaku melakukan pembakaran mobil secara acak.
Selain motif, tim khusus yang telah dibentuk mengejar pelaku berupaya membongkar kemungkinan adanya aktor intelektual di balik peristiwa tersebut.
(*)