Baca Juga : Sadis! Seorang Ibu Tega Pukuli Bayinya Hingga Tewas Cuma karena Menolak Minum Susu
Dia mengaku mengenal bocah pemberani tersebut.
“Saya tahu anak dan ibu ini, dulu waktu masa tanggap bencana (gempa Lombok) beberapa kali ditangani dan dirawat tim relawan medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) ndi RS Lapangan,” ujarnya.
Dia juga mengaku pernah bertemu dengan bocah tersebut.
Ketika itu nenek si bocah yang sakit jantung meninggal dunia, sementara Sunisa mengantar tim BSMI untuk memeriksa kesehatan ibunya.
Baca Juga : Mbak You Terawang Ahmad Dhani yang Lebih Pilih Dunia Politik Ketimbang Musik
Dari pengakuannya kita juga akhirnya paham bahwa ibu si bocah memang harus cuci darah tiap dua pekan sekali ke RSUD Tanjung.
“Anak ini cerdas dan berani,” lanjutnya.
Menurutnya, bocah ini bercita-cita menjadi dokter agar bisa mengobati orang yang sakit seperti ibu dan neneknya di masa depan.
“Semoga ada donatur atau orangtua asuh atau beasiswa yang akan membantu si adik mewujudkan cita-citanya,” tutupnya.
Selain mendapat banyak komentar positif, postingan tersebut juga menarik kembali memori masa kecil beberapa pengguna media sosial.
Salah satunya adalah pemilik akun @lisainjung8.
Dalam kolom komentar dia merefleksikan apa yang pernah terjadi padanya di saat kecil dulu.
“Saya dari kecil,” tulisnya, “urus urusan sekolah, kampus, dan beasiswa sendiri karena yatim dari kecl.”
Dia memang masih punya ibu, tapi ibunya buta huruf.
“Alhamdulillah status ini lebih menguatkan diri saya dan lebih sayang ibu karena dia berjuang sendirian menghidupi kami,” tutupnya. (*)
Artikel ini pernah tayang di Suar.id dengan judul Viral, Bocah 9 Tahun Ini Antar Ibunya yang Sakit Ginjal Stadium Akhir ke Rumah Sakit Seorang Diri