"Saya yakin Korea Utara butuh mengimplementasikan sebuah masyarakat yang berbasis demokrasi sehingga Kim Jong Un harus disingkirkan," tambah Lee.
Cara terbaik, menurut Lee, adalah membunuh pria yang sejak 2011 menduduki tampuk kekuasaan di Korea Utara itu.
( BACA : VIDEO: Beredar Aksi Ugal-Ugalan 3 Calon Cabe-Cabean, Bukannya Takut Malah Nyengir! )
"Korea Utara adalah masyarakat yang tertutup sehingga hal ini amat sulit dilakukan.
Jadi saya memutuskan menggelar kampanye hadiah uang bagi siapa saja yang bisa membunuh dia," lanjut Lee.
Lee berharap hadiah uang ini bisa memotivasi orang-orang yang berada di lingkaran dalam Kim Jong Un untuk membunuh sang pemimpin.
Sudah berapa banyak uang yang dikumpulkan Lee dari hasil donasi pelanggan? Sejauh ini jumlahnya mencapai 3,3 juta won atau sekitar Rp 40 juta.
Ide mencari donasi ini sebenarnya sudah muncul sejak 2014, tetapi belum dilaksanakan hingga Otto Warmbier, mahasiswa AS yang pernah dipenjara di Korea Utara, meninggal dunia pada Juni lalu.
Warmbier dipenjara di dekat bekas tempat tinggal Lee di Pyongyang karena dituduh mencuri spanduk propaganda dan meninggal dunia enam hari setelah tiba di kampung halamannya, Ohio dalam kondisi koma.
Lee mengatakan, memang tak semua orang sepakat dengan kampanye yang digelar di restoran miliknya itu.
Bahkan beberapa pelanggan setia memilih untuk memboikotnya.
Lee juga mengenang beratnya kehidupan di Korea Utara. Saat berusia 10 tahun, dia dan keluarganya dipindahkan ke sebuah kamp di provinsi Ryangganag.