"Saya lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat," sambungnya memulai percakapan.
Sejak kecil, pria yang mengenyam pendidikan di Bandung ini bercerita kalau ia selalu dicekoki berbagai jenis musik di rumahnya, baik itu musik lawas atau musik daerah.
Dari sana, Tulus mulai melantunkan lagu Monokrom, Teman Hidup ditemani sosok boneka kayu lelaki tua yang ia sebut abah, sosok kakek yang tidak pernah ia jumpai.
Baca Juga : Akan Kolaborasi, Siti Nurhaliza Mengaku Kagum saat Lihat Penampilan Pertama Tulus
Pelantun lagu Jangan Cintai Aku Apa Adanya ini juga memperkenalkan produser musiknya pada malam itu, yang tak lain tak bukan adalah kakaknya sendiri Riri Muktamar Rusydi.
Banyaknya lagu Tulus yang bercerita tentang hidup membuat kita, sekali lagi yang menonton pertunjukkannya lebih banyak berefleksi tentang diri kita sendiri, seperti juga tempat darimana kita berasal.
Tak ayal, dua lagu daerah yakni Mudiak Arau dan Onde Mande ia lantunkan pada Rabu (6/2/2019) malam, membuat kebanyakan penontonnya bergoyang.
Baca Juga : 6 Zodiak yang Dikenal Tulus Dalam Pertemanan Alias Nggak fake
2. Konser Tulus selalu menebarkan nilai positif
Selain bercerita tentang hidup melalui musiknya, Tulus juga berhasil menebarkan pengaruh positif kepada penontonnya.