"Beberapa saat, saya diberi air putih minum, saya bilang bisa saya lihat anak saya. Jadi saya diantar masuk ke UGD dan melihat anak saya sudah diselimuti," cerita Daniel dengan nada sedih.
Ia pun membuka kain penutup jenazah anaknya dan melihat langsung wajah Aldama.
"Saya buka kainnya, saya lihat wajahnya banyak luka-lukanya di kepalanya, di pelipis dan di bawah matanya," ujar Daniel.
Daniel pub menanyakan ke pengasuh Aldama di ATKP, terkait penyebab kematian putranya.
Namun, kata Daniel, pihak ATKP berusaha menutupi kasus penganiayaan yang menewaskan putranya dengan berkata ‘terjatuh di kamar mandi’.
"Saya tanya, anak saya ini mati karena apa. Dari ATKP, pengasuhnya itu bilang anak saya jatuh di kamar mandi," ungkap Daniel.
Baca Juga : Blak-blakan Kenang Hubunganya dengan Meriam Belina, Hotman Paris: Cinta Terindah dalam Hidupku
Karena tak percaya Daniel melaporkan kecurigaan itu ke polisi.
Di tengah rasa sedihnya, Daniel juga mengenang momen terakhir sebelum sang putra meninggal.
Sebelum Aldama dianiaya seniornya dan meninggal dunia, Daniel mengaku sempat berolahraga bersama anaknya itu.
Daniel mengatakan Aldama tiba-tiba memeluknya dengan erat.