Hal itu dijelaskan dalam dua studi berbeda tentang guncangan 2018 yang terbit di Nature Geoscience.
Secara garis besar, kedua studi itu menegaskan bahwa gempa Palu merupakan gambaran nyata dari gempa supershear.
Gempa supershear merupakan gempa yang kecepatannya melebihi kecepatan gelombang geser seismik dan menyebabkan ledakan sonik.
Seperti kita tahu, semua gempa bumi dimulai dari satu tempat.
Tekanan tinggi pada keping-keping raksasa terbentuk dan akhirnya melemah sampai akhirnya melakukan pergeseran di sepanjang patahan.
Energi gelombang geser kemudian menyebar melalui kerak bumi ke segala arah, sehingga kita bisa merasakan goncangan gempa.
Namun, kecepatan gempa sebenarnya ditentukan oleh gesekan geologi di sekitarnya. Umumnya kecepatan gempa ada di kisaran 4 sampai 9 kilometer per detik.
Namun, gempa bumi supershear mendobrak teori itu dan bergerak dengan kecepatan super hingga dianalogikan menyebabkan efek ledakan sonik.
Baca Juga : Dibilang Medit Oleh Anak Sendiri, Iis Dahlia Berikan Pembelaan Menohok
Ini adalah jenis gempa bumi langka dan baru diamati kurang dari 15 kali dalam seabad terakhir.
Gempa bumi supershear dianggap sebagai biang keladi bencana yang melanda San Francisco pada 1906.