Gaun-gaun koktail dengan rok mini melebar yang genit ala gaya tahun 1950an juga ditampilkan pada show tersebut.
Berbaur dengan gaun koktail perak yang bertabur glitter hadir membawa napas yang lebih mewah dalam keanggunan busana dengan gaya era tahun 1960-an.
"Untuk cutting, bermain bermacam cutting karena aku eranya antara kita main ke klasik, tahun 50 60 70an, balik lagi celana-celana cutbray, jumpsuit-jumpsuit, atasan blus yang loose tapi bawahnya slim. Lebih simpel sih ya, balik lagi bahwa ya timeless itu sih yg menurut aku, selalu aku bawa terus," jelas Igun
Nafas vintage seketika menjadi gaya masa kini saat disiasati dengan penggunaan bahan modern seperti scuba, lace, berlidru, tule, dan bulu-bulu, begitupula dengan taburan ornamen berkesan ringan, dan feminin.
"Kalau untuk penggunaan material bahan, aku pakai materi bahannya yang pastinya semua eksklusif," lanjut Igun.
Warna-warni mewah seperti hitam, marun, sampanye, keperakan, silver, keemasan, biru tua, sparkle blue, dan putih memberikan variasi yang cantik dalam koleksi ‘Under The Star’.
"Pemilihan warna sangat bervariasi, primadona dalam koleksi ini adalah warna hitam, karena saya cinta dengan hitam, jadi itu sih yang mendasari," katanya
Acara show tersebut ditutup dengan menghadirkan pemain biola untuk mengiringi koleksi terakhir yang berhasil membuat mata terkagum-kagum.
Model menggunakan gaun indah berwarna putih lengkap dihiasi dengan kilauan payet, manik-manik serta kristal, ditambah dengan headpiece beraksen bintang yang menambah keunikan dari rancangan terakhir karya Ivan Gunawan.
Dan sebagai penutup, seluruh model tampil di atas panggung bersama sang perancang yang dimeriahkan dengan tepuk-tangan dan ucapan selamat dari para pengunjung.
Terus berkarya, ya, Igun! (*)