Find Us On Social Media :

Nasib Pilu TKW Asal Malang di Yordania, Gaji 12 Tahun Tak Kunjung Diberi, Mandi pun Hanya Boleh Sebulan Sekali

By Nindya Galuh Aprillia, Kamis, 7 Februari 2019 | 18:50 WIB

Ilustrasi: TKW Asal Malang Ngaku Hidup Menderita di Yordania, Hanya Boleh Mandi Sebulan Sekali

Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.

Grid.ID - Nasib pilu dialami TKW asal Malang yang ngaku hidup menderita di Yordania.

TKW asal Malang yang bekerja selama 12 tahun di Yordania ini mengalami penderitaan akibat ulang sang majikan.

Parahnya lagi, selama bertahun-tahun TKW asal Malang di Yordania itu mengaku dilarang sering-sering mandi.

Baca Juga : Kisah Haru Imas, TKW Indonesia yang Hilang Kontak 10 Tahun di Arab Saudi, Tak Sengaja Ditemukan dengan Kondisi Berlumuran Darah

Lalu bagaimana takdir bisa membawanya sampai ke Yordania?

Dan kepiluan apa lagi yang ia alami selama bekerja di negeri orang?

Dilansir Grid.ID dari laman Surya Malang, seorang warga Kota Malang berinisial DA dilaporkan sedang berada di shelter KBRI Jordania di Kota Amman.

Baca Juga : Tak Libur Selama Imlek 2019, TKW Indonesia di Taiwan Dapat Angpao hingga Rp 5 Juta dari sang Majikan

DA dilaporkan menjadi korban perdagangan manusia.

Kepala P4TKI Malang, Muhammad Iqbal, menjelaskan, DA yang menjadi korban perdagangan manusia adalah seorang perempuan.

Menurut Muhammad Iqbal, DA bekerja di Yordania sebagai pembantu rumah tangga selama 12 tahun.

Baca Juga : Majikan Makan Enak di Restoran, TKW Disuruh Ngesot Menunggu di Luar

Malangnya, selama 12 tahun itu, DA tak pernah digaji oleh sang majikan.

Bukan cuma itu, ia juga dilarang sering-sering mandi oleh sang majikan.

"Selama 12 tahun dia tidak mendapatkan gaji. Mandi pun dibatasi. Sebulan sekali," seperti dikutip Grid.ID dari Surya Malang, Kamis (7/2/2019).

Baca Juga : Samra, TKW yang Bersuamikan Bule Ganteng Gegara Bermain Game Online

Padahal, Yordania bukanlah negara tujuan pengiriman tenaga kerja dari Indonesia.

Menurut Iqbal, Kota Malang merupakan salah satu kantong calo.

Kota Malang juga menjadi kantong bagi pekerja yang berangkat ke Timur Tengah.

Baca Juga : Akhir Bahagia dari Kisah Masamah, TKW yang Lolos dari Hukuman Mati Setelah 9 Tahun Dituduh Bunuh Bayi Majikannya

"Saat ini negara-negara di Timur-Tengah sedang menutup penerimaan pekerja dari Indonesia." "Tapi faktanya ada yang bisa mengirimkan ke sana. Di sini (Malang) juga potensi calo," jelasnya.

Para pekerja migran ilegal biasanya terjebak bujuk rayu calo.

Baca Juga : Tangis Haru Nenek Asal Taiwan Saat Bertemu TKW Indonesia yang Telah Merawatnya Selama 3 Tahun: Aku Kangen Kamu!

Mereka kemudian dipinjami uang hingga tidak tahu prosedur yang sebenarnya.

Itu jugalah yang terjadi pada DA.

Untungnya kini DA sudah diamankan oleh petugas KBRI di Yordania.

Sembari itu, negara juga tengah mengupayakan agar hak-hak DA ketika kerja di Yordania selama 12 tahun dipenuhi.

Baca Juga : Cerita Pilu Erwiana TKW Cumlaude yang Disiksa, Erwiana : Saya ke Toilet juga Dibatasi, hanya Boleh 2 Kali Sehari

Kisah tragis TKI di Yordania ini bukanlah yang pertama kali terjadi.

Pada tahun 2018 lalu, seorang TKW berinisal DT asal Indramayu, Jawa Barat juga mengalami hal yang tak menyenangkan.

Melansir Kompas.com, DT dilaporkan hilang pada awal tahun 2018.

KBRI Amman melakukan upaya pencarian dengan berbagai cara.

Baca Juga : Melanie Subono Ungkap Rasa Prihatinnya Terhadap Kematian TKW Tuty Tursilawati

Sekitar bulan April 2018, jejak keberadaan DT akhirnya tercium juga.

Namun, upaya mengontak dan mengambil DT dari majikannya adalah perjuangan yang tidak kalah beratnya.

Dalam kasus-kasus serupa, majikan selalu berusaha mencegah komunikasi TKW dengan KBRI.

Namun dengan bantuan Anti Human Trafficking Unit (AHTU) Yordania, KBRI berhasil mengambil paksa DT dari majikannya.

Baca Juga : Arab Saudi Diam-diam Eksekusi Mati TKW Asal Majalengka Tanpa Pemberitahuan Pada Pemerintah Indonesia

Saat ditemukan, DT dalam keadaan sehat.

Tetapi ia sama sekali tidak bisa lagi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

Sambil menunggu pemenuhan hak-haknya, selama di penampungan (Griya Singgah) KBRI Amman, DT diajarkan kembali menggunakan Bahasa Indonesia dan melakukan penyesuaian-penyesuaian lainnya sebelum pulang.

DT berangkat ke Yordania pada tahun 2005, saat usianya belum genap 17 tahun.

Baca Juga : Seorang Suami Diduga Jual Tanah Hasil Jerih Payah Istri yang Jadi TKW untuk Nikah Lagi

Ia direkrut oleh calo tetangga desanya berisial JI.

DT diberangkatkan ke Yordania oleh dua perusahaan penempatan yang berkantor di Jakarta Timur menggunakan visa turis.

Sejak tiba di Yordania, agen yang menerima DT mempekerjakan DT kepada majikan yang berganti-ganti.

Ia tidak pernah dilaporkan ke KBRI, tidak pernah diperpanjang paspornya, tidak dibuatkan ijin tinggal dan tidak pernah diberikan kesempatan komunikasi dengan keluarga.

Baca Juga : TKW Diteriaki dan Dihina oleh Seorang Wanita di Hong Kong, Ini yang Ia Katakan

Bahkan, DT sempat terlantar karena agen Yordania yang mendatangkannya dari Indonesia sudah ditutup.

Namun untunglah, DT kini sudah dikembalikan pihak keluarga dan sudah kembali ke kampung halaman.

(*)