"Saat paus masih hidup dan sehat, Anda tidak akan melihat lapisan lemak putik. Namun ketika sudah jadi bangkai, gas dilepaskan sehingga rongga perut mengembang dan tampak bengkak. Ini seperti balon," terang West.
Ketika bangkai mamalia laut sudah membengkak, ini artinya mereka sudah lama mati dan tidak disukai para ilmuwan.
"Bangkai yang bengkak tidak hanya bau dan agak kotor, tapi juga menyulitkan kami melakukan pengujian," ungkap West.
Baca Juga : Bikin Geger Ruang Operasi, Bayi ini Terlahir Dengan Paras yang Tak Biasa
Meski sulit, West dan tim tetap memonitor bangkai itu setiap hari untuk mempelajari kasus kematiannya.
Pengamatan bangkai paus Bangkai paus itu diletakkan di sepanjang bibir pantai. Bila air laut sedang surut, para ilmuwan akan sigap membuang isi perutnya.
Selama hal itu dilakukan, mereka belum menemukan jejak plastik atau sampah laut yang mungkin bisa menyebabkan gangguan pada paus sperma dan spesies paus lain di seluruh dunia.
Sebaliknya, perut paus justru kosong.
"Ini menandakan hewan itu belum mencari makan," ujar West.
West dan tim curiga, perut kosong menunjukkan bahwa paus sakit sebelum akhirnya mati.
Baca Juga : Gempa Palu Resmi Dinyatakan Sebagai Fenomena Supershear Langka, ini Alasannya!
Paus sperma mampu menyelam ratusan meter ke bawah laut untuk berburu mangsa favorit seperti cumi-cumi dan gurita di laut dalam.