Ia terpaksa mengemis karena kesulitan berjalan dan sudah tidak bisa bekerja.
"Kulo mbiyen kerjo pak (saya dulu bekerja pak), tapi sakniki mpun mboten saget (tapi sekarang sudah tidak bisa kerja), sikile sakit mboten saget mlampah (kakinya sakit tidak bisa bekerja)," terang Mbah Partinah.
Baca Juga : Bermaksud Ucap Syukur Pada Tuhan, Marion Jola Justru Pamer Belahan Dada
Baca Juga : Koleksi Tas Branded Alyssa Daguise Pacar Al Ghazali Capai Harga Puluhan Juta Rupiah
Mendengar cerita Partinah, Ganjar menawarinya tempat tinggal. Ia mengajak Partinah pindah di panti sosial milik Pemprov Jateng.
Lagi-lagi tawaran Ganjar ditolak. Alasannya, sudah pernah tinggal di panti sosial, namun tidak betah.
Kendati demikian Ganjar tetap berusaha meyakinkan nenek agar mau tinggal di panti. Menurutnya, hidup Partinah akan lebih terjamin.
Dari tempat berteduh, makan, mandi, pakaian hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.
"Purun njeh mbah, mangke teng mriko uripe kepenak, mpun disiapke kabeh (mau ya mbah, nanti di panti sosial hidupnya enak, sudah disiapkan semuanya)," kata Ganjar.
Baca Juga : Masih Ingat Gabriel Idola Cilik Season Pertama? Kini Makin Tampan dan Bergelar Sarjana Hukum
Meski belum memberikan jawaban pasti, namun raut wajah Mbah Partinah menunjukkan persetujuan.