Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Kasus prostitusi online semakin banyak diperbincangkan semenjak Vanessa Angel diamankan oleh pihak kepolisian.
Menanggapi hal tersebut, mantan jurnalis Jeremy Teti mengungkapkan bahwa prostitusi online bukanlah hal yang baru lagi dan tak membuatnya terkejut.
"Ah ini udah dari zaman dulu, eh masalah pelacuran tuh udah dari zaman nabi udah kali, dari zaman sebelum masehi udah ada ya," ungkap Jeremy Teti saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2019).
Baca Juga : Ubah Penampilan, Intip Transformasi Jeremy Teti yang Kini Tampil Macho dengan Tato dan Berewok
Bagi Jeremy Teti, hal yang berbeda dari prostitusi zaman dahulu dan sekarang terletak pada cara distribusi.
"Cuman kalau dulu kan masih manual. Kalau sekarang kan lebih canggih, lokalisasi-lokalisasi pelacuran ditutup, akhirnya mereka jadi mengikuti teknologi sekarang ya ikut tren sekarang ya harus bermain online," ungkap Jeremy Teti.
Menurut lelaki berusia 51 tahun ini, setiap orang memilih jalan hidupnya masing-masing, terutama para pelaku prostitusi.
Baca Juga : Ubah Penampilan, Jeremy Teti Jadi Sering Dapat Pesan dari Tante-tante Hingga Om-om
"Ya kalau bagi saya sih itu urusan dia dengan tuhannya deh menjadi pelacur segala macam kan itu pilihan mereka. Mereka ingin mendapatkan uang secara gampang, instan, punya body bagus, punya rupa bagus, punya popularitas segala macam, harga bisa melambung tinggi ya, kembali lagi kepada personalitinya," Jeremy Teti.
Di samping itu, Jeremy Teti berharap agar pihak kepolisian berlaku semestinya dalam menanggapi para pelaku kasus prostitusi online ini.
"Kalau oknum di dalamnya yang sudah dipanggil kepolisian ya kita kembalikan kepada polisi biar bekerja profesional karena lebih dari 185 orang akan dipanggil ya," ungkap Jeremy Teti.
Baca Juga : Menginspirasi Banyak Orang, Tak Disangka Tato Jeremy Teti Harganya Selangit
Tak hanya itu, lelaki kelahiran Nusa Tenggara Timur ini juga memberikan solusi kepada para pelaku dan pengguna prostitusi online.
"Saya rasa harus ada solusi bagi mereka. Solusi saya kepada para pelaku prostitusi online adalah mereka dikawinkan dengan klien-kliennya, dengan user-usernya. User-usernya jangan kabur, hati-hati yang pejabat ya jangan sampai dipanggil polisi," kata Jeremy Teti.
(*)