Keduanya kemudian saling melihat album foto dan Lilly menjelaskan keinginannya agar Andy ikut berperan dalam kehidupan putranya.
"Saya ingin putra saya mengenal pria yang memiliki wajah ayahnya. Dia kini keluarga kami," kata Lilly.
Sebelumnya, Andy mengungkapkan tranformasinya yang luar biasa pada Februari lalu atau delapan bulan setelah menerima wajah Callen.
Andy mengatakan, sejak saat itu dia sudah kembali merasakan hidup normal dan sudah mulai membaur lagi dengan orang lain.
"Tak disangka saya bisa kembali normal. Semuanya amat luar biasa. Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa bersyukurnya saya saat ini," ujar Andy kala itu.
Andy mengenang, hidupnya amat terbatas setelah terluka parah akibat luka tembak saat dia baru berusia 21 tahun pada 2006.
Wajahnya yang rusak parah menghancurkan hidup dan cita-citanya untuk memiliki keluarga dan anak-anak.
"Kini saya bisa kembali menikmati hidup seperti dulu. Saya pernah melalui masa-masa kelam, maksud saya, saya telah membuat keputusan salah," ujarya.
Reed Sandness, ayah Andy, mengatakan, transplantasi wajah itu amat mengubah kehidupan putranya sebab dia seolah mendapatkan kesempatan kedua
"Tataplah matanya dan Anda langsung mengetahui dia telah mendapatkan jiwanya kembali," ujar kawan keluarga Andy, Larry Napolitano.
Sebuah tim speasialis bekerja lebih dari 50 jam untuk melakukan pembedahan yang amat rumit ini.
"Tim transplantasi berlatih semua prosedur operasi ini hingga 30 kali," demikian pernyataan Mayo Clinic.
"Ini adalah contoh luar biasa dari sebuah kerja tim, kolaborasi, dan hasrat yang kami miliki."
"Kami amat bangga terhadap seluruh anggota tim," kata Samir Mardini, direktur medis Pusat Operasi Transplantasi Rekonstruktif Essam dan Dalal di Mayo Clinic.
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Wanita Ini Bersua Pasien Tranplantasi Penerima Wajah Mendiang Suaminya